KETIK, SURABAYA – Provinsi Jawa Timur berkomitmen siap mensukseskan Program Makan Bergizi Gratis (MBG), kesiapan itu dibuktikan dari 38 kabupaten/kota di Jatim, sebanyak 35 kabupaten/kota telah terbentuk Satuan Tugas (Satgas) MBG, sebagai tenaga pengawasan, itu disampaikan Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak di acara "Konsolidasi Regional untuk Sukseskan Program MBG di Wilayah Jawa Timur".
Acara itu dhadiri langsung Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana, Gubernur Khofifah, Wagub Emil Elestianto Dardak, Forkopimda, para bupati/wakil bupati atau yang mewakili. Juga ribuan tenaga Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), serta rekanan MBG kabupaten/kota se-Jatim, di Jatim Internasional Expo (JIE) di Surabaya, Selasa 7 Oktober 2025. Emil yang juga Ketua Satgas MBG di Jatim, menegaskan sinergitas dengan Pemprov Jatim merupakan hal penting untuk mensukseskan program MBG.
"Saya ingin mendengar, siapkah saudara semu untuk mensukseskan MBG di Jawa Timur," ucap Wagub Emil yang dijawab serentak 'Siap' oleh semua peserta yang hadir. Dengan berjalannya program MBG di Jatim, dipastikan akan menggairahkan perekonomian masyarakat, termasuk tumbuhnya para pelaku usaha kecil dan menengah di semua wilayah di Jatim.
"Mohon ijin Bapak Kepala MBG, Provinsi Jawa Timur dengan sebanyak 38 kabupaten kota memiliki 42 juta penduduk, dan sebanyak 35 kabupaten/kota telah menjalankan program MBG," urai Wagub Emil, sambil menyebut Satgas telah terbentuk guna kelancaran MBG di Jatim, khususnya untuk pengawasan.
"Mohon ijin Bapak (Kepala Badan MBG), dari 38 kabupaten/kota, di Jawa Timur sudah 35 kabupaten/kota terbentuk Satgas," terang Emil.
Sambil menunjuk layar monitor, Emil mengurai bahwa SPPG di Jatim sebagai tenaga operasional ada sebanyak 1. 327 orang; dan total petugas MBG di Jatim berjumlah 39.593 orang; dan total penerima manfaat MBG di Jatim sebanyak 3.530.790 orang.
Kemudian, Kepala Badan Nasional MBG Dadan Hindayana memuji kesiapan Jawa Timur sebagai pelaksana MBG, dengan kesiapan merata di seluruh kabupaten/kota.
"Anda semua ini adalah 'Pejuang Merah Putih' putra-putri terbaik yang bertugas sebagai ahli gizi. Terimakasih, seperti yang di sampaikan oleh Bapak Wakil Gubernur, di semua kabupaten/kota di Jatim telah siap. Adik-adik SPPG anda anda semua berjasa untuk menyajikan makanan bergizi yang akan melahirkan generasi sehat, kuat dan cerdas," ujar Dadan Hindayana.
"Siapkah anda semua menghasilkan makanan yang sehat dengan gizi seimbang tetapi aman dikonsumsi untuk seluruh penerima manfaat?," tanya Dadan Hindayana, yang dijawab serentak 'Siap'.
Dadan mengurai, peran serta SPPG sangat penting untuk melahirkan generasi sehat, kuat dan cerdas menyongsong Indonesia Emas, di tahun 2045. Seluruh SPPG diwajibkan memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) yang diterbitkan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota. Itu adalah kebijakan dan syarat mutlak agar makanan yang disajikan di program MBG selain bergizi, sehat dan layak konsumsi.
“SPPG hanya boleh beroperasi jika sudah memiliki sertifikat SLHS. Ini bagian dari upaya memastikan keamanan pangan dan higienitas,” ujar Dadan.
Ditambahkan, BPOM bertugas memitigasi keamanan pangan, sementara BGN memastikan pemenuhan gizi bagi penerima manfaat. Program MBG di Jawa Timur menargetkan 3.526 satuan pelaksana dengan dukungan anggaran Rp35 hingga 36 triliun dari BGN. (*)