Kepala BKSDA Jatim Puji Jember Mini Zoo, Satu-satunya Edukasi Satwa Terintegrasi dengan Gedung Heritage

12 Juli 2025 16:24 12 Jul 2025 16:24

Thumbnail Kepala BKSDA Jatim Puji Jember Mini Zoo, Satu-satunya Edukasi Satwa Terintegrasi dengan Gedung Heritage
Para pelajar TK dan SD saat berkunjung ke Rumah Reptil yang ada di Jember Mini Zoo (JMZ). (Istimewa)

KETIK, JEMBER – Pelopor wisata kebun binatang di kawasan Tapal Kuda, Jember Mini Zoo (JMZ) mendapat apresiasi tinggi dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). 

Kepala BKSDA Jawa Timur, Nur Patria Kurniawan, menilai JMZ merupakan destinasi wisata edukasi yang lengkap. Tidak saja mengenalkan flora fauna, JMZ juga menjadi satu-satunya tempat edukasi alam yang terintegrasi dengan bangunan heritage peninggalan Belanda di wilayah tersebut.

“Jember Mini Zoo ini adalah representasi tempat wisata edukasi yang baik dan layak untuk anak-anak usia TK hingga SD, bahkan lebih," tutur Nur Patria saat melakukan kunjungan pengawasan ke lokasi, Sabtu, 12 Juli 2025.

Dengan konsep edukasi yang terintegrasi tersebut, Nur Patria menilai bahwa JMZ juga menjadi ikon baru di Kabupaten Jember. 

 

Foto Kepala BKSDA Jawa Timur, Nur Patria Kurniawan saat berkunjung ke Jember Mini Zoo (JMZ). (Istimewa)Kepala BKSDA Jawa Timur, Nur Patria Kurniawan saat berkunjung ke Jember Mini Zoo (JMZ). (Istimewa)

 

"Konsepnya edukatif, tempatnya bersih dan terawat, bahkan bangunan-bangunan etnik peninggalan Belanda masih dipertahankan. Jadi konsepnya alam sekaligus heritage,” sambungnya.

Berdiri sejak tahun 2021, Jember Mini Zoo yang berlokasi di Jalan Brawijaya, Kelurahan Mangli, Kecamatan Kaliwates, Jember, ini dibangun di atas lahan bekas pabrik susu kemasan lokal. Bangunannya masih mempertahankan gaya arsitektur khas kolonial, saat gedung tersebut dibangun puluhan tahun silam. 

Dengan lokasi yang strategis dan suguhan yang matang, tak heran jika Jember Mini Zoo terus berkembang pesat menjadi pusat konservasi dan wisata edukatif yang menarik perhatian banyak kalangan, terutama keluarga.

Saat ini, Jember Mini Zoo memiliki koleksi sekitar 300 ekor satwa dari 40 spesies. Destinasi ini menawarkan pengalaman belajar yang menyenangkan bagi pengunjung. Satwa yang ditampung mulai dari jenis unggas, reptil seperti burung merak, burung unta, biawak, hingga ular, dan kini juga memelihara satwa langka dilindungi seperti harimau.

Pemilik JMZ, Adnan Mochammad, mengatakan bahwa pengembangan lembaga ini terus dilakukan secara bertahap. “Kami sekarang juga menjadi bagian dari lembaga konservasi, harapannya Jember Mini Zoo bisa lebih berkembang dan satwanya lebih banyak serta menjadi tempat eduwisata yang lebih lengkap,” jelasnya.

Tidak hanya memperbanyak koleksi, JMZ juga memperhatikan kesejahteraan hewan dengan menyediakan kandang yang nyaman, serta tim dokter hewan dan ahli gizi yang rutin memantau kondisi satwa.

“Kami juga memperbaiki sejumlah sarana untuk kenyamanan satwa, agar mereka tidak stres dan senang dengan kandang yang disediakan,” tambah Adnan.

JMZ pun aktif menjalin kerja sama dengan Perkumpulan Kebun Binatang Seluruh Indonesia (PKBSI) serta kebun binatang lain di Indonesia, guna memperkaya koleksi satwa melalui program pertukaran hewan.

Kepala BKSDA Jatim, Nur Patria, menegaskan bahwa pihaknya akan terus mengawasi pengelolaan lembaga konservasi tersebut. Mulai dari kelayakan kandang, kesehatan hewan, hingga pengelolaan lingkungan. Ia berharap JMZ dapat mempertahankan standar tinggi pengelolaan.

“Harapan saya, agar lokasi ini selalu terakreditasi A. Itu harus,” tegasnya.

Selain edukasi, kehadiran JMZ juga memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat sekitar, baik melalui penyerapan tenaga kerja maupun peningkatan sektor usaha mikro di sekitar area wisata.

“Yang pasti, ini jadi tempat hiburan keluarga. Tapi bukan berarti satwanya dieksploitasi. Justru sebaliknya, menjadi media pembelajaran yang menyenangkan,” pungkas Nur Patria. (*) 

Tombol Google News

Tags:

Jember Jember Mini Zoo JMZ BKSDA wisata keluarga wisata edukasi Kebun Binatang