KETIK, BONDOWOSO – Konferensi Koordinator Cabang (Konkoorcab) ke-25 Pengurus Koordinator Cabang (PKC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jawa Timur resmi ditutup. Acara yang dipusatkan di GOR Pelita, Kabupaten Bondowoso, ini menjadi panggung penting dalam transisi kepemimpinan PMII di tingkat provinsi.
Dimulai sejak 28 Juli 2025, Konkoorcab XXV berlangsung selama sepekan lebih. Puncak acara berupa pemilihan ketua semula direncanakan pada 3 Agustus 2025, namun pelaksanaannya baru digelar malam hari tanggal 4 Agustus karena dinamika forum yang cukup sengit.
Proses pemilihan berlangsung alot dan baru mencapai titik akhir pada Selasa dini hari, 5 Agustus 2025, sekitar pukul 05.00 WIB. Pemungutan suara hanya dilakukan dalam satu putaran.
Lima kandidat bersaing memperebutkan posisi Ketua PKC PMII Jatim yakni Roy Burhanuddin (Bojonegoro), Abdur Rozak (Probolinggo), Moh. Sai Yusuf (Malang), Maksudi (Sumenep), Muhammad Ivan Akiedozawa (Surabaya).
Hasilnya, Muhammad Ivan Akiedozawa dari PC PMII Surabaya keluar sebagai pemenang mutlak dengan perolehan 17 suara dari total 31 hak pilih. Ia unggul jauh dari pesaingnya, mengantongi lebih dari 50 persen suara.
Rincian suara para calon masing-masing Roy Burhanuddin 1 suara, Abdur Rozak 1 suara, Moh. Sai Yusuf 5 suara, Maksudi 7 suara, Muhammad Ivan Akiedozawa 17 suara.
Selain itu, forum juga menggelar pemilihan Ketua Korps PMII Putri (Kopri) Jawa Timur. Tiga nama yang maju adalah Elza Nikma Yunita (Jombang), Kholisatul Hasanah (Jember), dan Novikha Itsyana (Kediri).
Dalam proses pemilihan, Kholisatul Hasanah berhasil mengamankan kemenangan dengan 18 suara, mengalahkan Elza yang memperoleh 11 suara dan Novikha dengan 2 suara.
Sebelum pemilihan, para kandidat diberi ruang untuk menyampaikan visi dan gagasan mereka melalui forum debat.
Dalam kesempatan tersebut, Ivan Akiedozawa menyoroti bagaimana pesatnya perkembangan teknologi telah mengubah berbagai aspek organisasi, mulai dari kaderisasi hingga komunikasi sosial.
Menurut Ivan, PMII harus segera beradaptasi agar tetap relevan dalam menghadapi perubahan zaman. Ia mengusung gagasan bertajuk "PMII Berkarya, Jawa Timur Berjaya", yang ia jelaskan sebagai konsep besar yang bersifat kolaboratif dan tidak bisa dijalankan secara parsial.
“Konsep ini terdiri dari berbagai elemen yang saling terhubung. Dan kami sadar, tidak mungkin melaksanakannya sendirian. Kami butuh dukungan dari banyak pihak, dari berbagai sektor, untuk mewujudkan PMII yang kuat, utuh, dan holistik,” ujar Ivan Akiedozawa, dikutip dari kanal YouTube @PMIIJatim.
Dengan berakhirnya Konkoorcab XXV ini, PMII Jawa Timur kini memasuki babak baru. Harapan besar tertuju pada kepemimpinan Ivan Akiedozawa dan Kholisatul untuk membawa organisasi lebih adaptif, kolaboratif, dan mampu menjawab tantangan zaman.(*)
