KETIK, JOMBANG – Tak ada yang menyangka, rumah kontrakan sederhana di Dusun Karangtengah, Desa Johowinong, Mojoagung, Jombang, menyimpan aroma kematian. Pada Rabu, 25 Juni 2025, warga digegerkan penemuan jasad pria bernama Lukman (45), yang sudah membusuk tertutup dua lapis kasur di kamar depan rumah itu.
Pelaku pembunuhan bukan orang asing. Ia adalah F, istri korban sendiri, yang datang menyerahkan diri ke Polsek Mojoagung beberapa jam sebelum jenazah ditemukan. Kepolisian langsung bergerak. Kepala Desa Johowinong, Rojiun Widodo, ikut turun tangan setelah mendapat kabar dari aparat.
“Saya ditelepon pihak Polsek, katanya ada kasus pembunuhan. Saya kira bercanda. Tapi ternyata benar, pelakunya istri korban sendiri,” ujar Kepala Desa Johowinong, Rojiun Widodo kepada wartawan di lokasi.
Saat pintu rumah kontrakan dibuka, bau busuk langsung menyergap. Jenazah Lukman ditemukan tergeletak dengan kondisi mengenaskan, diduga sudah lebih dari 40 hari. Bau menyengat dan lalat memenuhi ruangan. Warga mendadak berdatangan, banyak yang syok.
“Kondisinya sangat rusak, diperkirakan sudah lebih dari 40 hari meninggal,” ujar Rojiun menegaskan.
Kekerasan yang Disembunyikan?
Kasus ini membuka tabir pertanyaan klasik. Apa yang terjadi di balik dinding rumah tangga yang tampak biasa? Mengapa F sampai tega membunuh suaminya sendiri dan menyembunyikan jenazah selama lebih dari sebulan?
Polisi belum mengungkap motif resmi. Namun, sumber di lapangan menyebut ada kemungkinan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) sebagai latar belakang konflik. Warga menyebut pasangan ini dikenal tertutup, tidak banyak bersosialisasi.
Menurut Rojiun, keduanya memang jarang terlihat beraktivitas di luar rumah.
“Yang kita tahu, mereka tinggal di sana. Tapi memang jarang berinteraksi,” katanya.
F kini ditahan oleh pihak Polsek Mojoagung dan sedang menjalani pemeriksaan intensif. Polisi masih menyelidiki kemungkinan adanya perencanaan pembunuhan, termasuk alasan mengapa tubuh korban tidak dilaporkan sejak awal. Evakuasi jenazah dilakukan sekitar pukul 10.30 WIB ke RSUD Jombang untuk autopsi.
Hingga berita ini ditulis, belum ada keterangan resmi dari kepolisian soal motif dan kronologi rinci pembunuhan. (*)