Investasi Jatim Capai Rp74,5 Triliun di Semester I 2025, Sepatu dan Mainan Anak Jadi Andalan

6 Agustus 2025 16:24 6 Agt 2025 16:24

Thumbnail Investasi Jatim Capai Rp74,5 Triliun di Semester I 2025, Sepatu dan Mainan Anak Jadi Andalan
Kepala Dinas DPMPTSP Jatim, Dyah Wahyu Ernawati di Gedung Negara Grahadi Surabaya. (Foto: Martudji/Ketik)

KETIK, SURABAYA – Minat pengusaha mancanegara untuk berinvestasi di Jawa Timur (Jatim) masih tinggi. Hingga pertengahan tahun 2025, realisasi investasi di provinsi ini telah mencapai Rp74,5 triliun, mendekati 50 persen dari target tahunan yang ditetapkan sebesar Rp147 triliun.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jatim, Dyah Wahyu Ernawati, menyatakan optimistis bahwa target investasi tahun ini akan tercapai. Angka Rp74,5 triliun yang diraih pada semester pertama menjadi indikasi kuat.

"Saat ini kita sudah mendapatkan Rp74,5 triliun pada semester satu dari total Rp147 triliun yang ditargetkan. Mudah-mudahan bisa memenuhi target," ujar Dyah Wahyu ditemui di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, pada Selasa, 5 Agustus 2025.

Menurut data DPMPTSP Jatim, nilai investasi Rp74 triliun tersebar di beberapa daerah. Rinciannya, Kabupaten Gresik Rp9,9 triliun (25,5 persen), Kota Surabaya Rp8,7 triliun (22,4 persen), Kabupaten Sidoarjo Rp4,2 triliun (10,8 persen), Kabupaten Pasuruan Rp3,6 triliun (9,4 persen) dan Kabupaten Malang Rp1,7 triliun (4,5 persen).

Sementara itu, lima negara dengan investasi terbesar adalah: Amerika Serikat Rp2,4 triliun (24,3 persen), Singapura Rp2,1 triliun (22,0 persen), Hongkong Rp1,3 triliun (13,7 persen), RRT Rp1,1 triliun (11,5 persen) dan Jepang Rp0,8 triliun (8,4 persen).

"Investor-investor dari negara asing itu tertarik berinvestasi ke padat karya pada semester satu ini, terutama di Jatim bagian barat. Seperti sepatu, mainan anak, kemudian alat-alat makanan, juga alas kaki dengan orientasi ekspor," terang Erma.

Untuk menciptakan pemerataan pembangunan, Pemprov Jatim kini fokus membangun kawasan-kawasan industri di berbagai wilayah. Langkah ini didukung penuh oleh para kepala daerah. Bupati dan wali kota di Jatim telah sepakat untuk menandatangani pakta investasi yang inklusif, berkelanjutan, dan bebas dari praktik premanisme.

"Tujuannya, selain pemerataan adalah menggaet dan memberi kenyamanan pada investor," jelasnya.

Selain itu, DPMPTSP Jatim juga memberikan insentif dan fasilitas bagi perusahaan yang sudah beroperasi (after care) untuk terus memotivasi investor. Strategi ini terbukti efektif karena perusahaan lama, terutama Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).

"Karena ternyata banyak perusahaan yang meningkat ini PMDN yang sudah lama (berdiri) dan mereka bisa menjadi words of mouth (getok tular) bagi perusahaan asing lainnya," tandasnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Pemprov Jatim investasi DPMPTSP Jatim Jawa timur jatim investor investasi jawa timur