KETIK, SURABAYA – Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur meraih penghargaan Innovative Government Award (IGA) tahun 2025 kategori Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Sangat Inovatif dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI.
Penghargaan ini diberikan atas penilaian komprehensif terhadap berbagai program terobosan yang telah diimplementasikan dengan baik oleh Dindik Jatim, seperti digitalisasi layanan, peningkatan mutu Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), dan efisiensi birokrasi pendidikan, dalam mewujudkan pendidikan Jawa Timur yang semakin berkualitas dan merata.
Penghargaan diserahkan oleh Pelaksana Harian (Plh) Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak di Surabaya, Kamis, 13 November 2025.
Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim, Aries Agung Paewai mengucapkan syukur atas penghargaan yang diraih dan berkomitmen terus memacu iklim inovasi agar dapat mewujudkan pendidikan berkualitas, bermutu dan merata.
"Alhamdulillah, kami sangat bersyukur atas apresiasi ini. Penghargaan ini buah kerja keras, kerja cerdas, dan kolaborasi seluruh jajaran, mulai dari para pejabat, staf, hingga dukungan luar biasa dari para guru, kepala sekolah, dan tenaga kependidikan di seluruh Jatim," ujar Aries.
Di sela kesibukannya mengikuti pelatihan manajemen sekolah di National Institute of Education di Singapura, Aries menambahkan penghargaan yang diraih tak lepas dari program-program unggulan yang terus dipacu di lingkungan Dindik, salah satunya East Java Innovative Education Summit (EJIES).
Program ini, kata dia, memacu kepala sekolah, pengawas sekolah, Kepala cabang hingga kepala bidang untuk mencetuskan inovasi dalam memudahkan pelayanan pendidikan hingga mendukung terselenggaranya proses belajar mengajar dengan baik.
"Beberapa waktu lalu pun kami juga berikan penghargaan kepada insan pendidikan yang inovatif dan kreatif. Ada 24 ribu inovasi. Tidak hanya berbentuk aplikasi tapi juga program-program implementatif yang dihadirkan langsung bagi siswa dalam mendukung kegiatan belajar mengajar mereka," ucapnya.
Aries berharap inovasi tidak berhenti sebatas mendapatkan penghargaan saja, tapi sebagai budaya yang terus berkembang dan tumbuh di seluruh insan pendidikan.
Ia juga menambahkan pada tahun 2026, pihaknya terus menggenjot iklim inovasi agar lebih banyak yang tumbuh dan berkembang dari insan pendidikan di Jawa Timur.
"Kami akan mendorong pertumbuhan inovasi yang aplikatif secara masif disemua tingkatan. Kalau tahun ini ada 24.646 inovasi yang terdaftar maka tentu berharap tahun depan bisa melebihi jumlah tersebut," tegasnya.
Sementara itu, Plh Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak menyampaikan inovasi tidak boleh hanya berhenti sebagai “mission accomplished” sehingga sangat diperlukan konsistensi dalam implementasi serta dampak nyata.
“Suatu momentum meningkatkan semangat untuk terus berinovasi, seraya menekankan pentingnya komitmen dari seluruh kepala daerah dan perangkat daerah untuk terus Inovasi sebagai katalisator kesejahteraan,” katanya.
Sebagai informasi, Dinas Pendidikan Jatim menempati posisi pertama dalam ketegorii OPD Sangat Inovatif diantara 24 instansi OPD di Jawa Timur. (*)
