KETIK, JAKARTA – Pembunuhan seorang pekerja seks komersial oleh pelanggannya di Sidoarjo, beberapa waktu lalu, kembali membuat aplikasi Michat jadi sorotan publik. Aplikasi pesanan instan ini disebut menjadi sarana transaksi antara korban dan pelaku.
Pembunuhan di Sidoarjo ini bukan satu-satunya kasus pembunuhan yang terjadi akibat prostitusi online via fitur-fitur aplikasi MiChat. Dalam beberapa waktu belakangan, ada sejumlah kasus serupa yang telah terjadi.
Korbannya pun berasal beragam. Bahkan, dalam sebuah kejadian, ada oknum polisi yang ikut menjadi korban.
Berikut tiga kasus pembunuhan yang terjadi akibat praktik prostitusi online melalui MiChat.
Banjar, 05 Agustus 2025
Seorang pria di Banjar, Kalimantan Selatan, AS, tewas setelah dikeroyok. Sementara, adiknya MN mengalami luka berat.
Kejadian ini bermula dari MN yang memesan jasa teman kencan melalui sebuah akun di MiChat. Ia akhirnya bersepakat dengan seorang perempuan bernama SAR untuk berkencan.
Saat bersua, MN kaget dengan wajah SAR yang berbeda dengan fotonya di aplikasi. Ia pun menolak membayar dan hendak pergi. Namun, SAR menolak dan meminta MN tetap harus bayar.
Sempat pulang, MN kembali ke rumah SAR. Kali ini, ia mengajak kakaknya, AS. Sesampainya di sana, mereka terlibat cekcok dan dikeroyok. AS pun akhirnya tewas dengan sejumlah luka di sekujur tubuhnya.
Sukoharjo, 25 Januari 2023
Seorang perempuan di bawah umur, EL, harus kehilangan nyawanya usai berkencan dengan NT, setelah bersepakat di aplikasi MiChat, 25 Januari 2023 lalu.
NT mengaku tidak puas dengan pelayanan EL. Ia pun secara membabi buta menusuk gadis berusia 15 tahun tersebut dengan pisau dapur. Pria yang sehari-harinya mengamen ini pun mengambil ponsel dan uang korban.
Setelah membunuh korban, pelaku pun melarikan diri ke Sidoarjo Jawa Timur. Ia beralasan hendak menyusul istrinya, yang bekerja di Kalimantan.
Denpasar, 16 November 2022
Kejadian bermula saat FNS, seorang polisi, mencari teman kencan via MiChat, pada 16 November 2022. Setelah mendapatkan teman yang sesuai kriteria, polisi yang bertugas mengamankan gelaran KTT G-20 di Denpasar ini pun membookingnya.
Namun, setelah bertemu, FNS tidak cocok dengan teman kencannya. Ia pun meminta agar uangnya dikembalikan. Hal ini memicu cekcok antara korban dan teman kencannya, yang didengar oleh pelaku.
Dua orang pelaku akhirnya mengeroyok FNS. Satu di antaranya menusuk leher korban yang menyebabkan FNS tewas di tempat.
