Hutan Malabar Bakal Disertakan dalam CFD, Bau Sampah Jadi PR

4 Agustus 2025 14:49 4 Agt 2025 14:49

Thumbnail Hutan Malabar Bakal Disertakan dalam CFD, Bau Sampah Jadi PR
Hutan Kota Malabar yang akan dilakukan penataan untuk disertakan dalam CFD. (Foto: Lutfia/Ketik)

KETIK, MALANG – Hutan Kota Malabar direncanakan masuk dalam skema Car Free Day (CFD) setiap hari Minggu pukul 06.00-10.00 WIB. Namun lokasi hutan yang dekat dengan TPS dan menimbulkan bau sampah, masih menjadi pekerjaan rumah. 

Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat menjelaskan persoalan tersebut akan didiskusikan bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang. Terutama pengkajian keberadaan TPS dan upaya mengurangi bau menyengat. 

"Nanti saya mau tanya TPS ini menghimpun dari mana karena sekarang sudah ada teknologi supaya baunya tidak kemana-mana. Contoh di Kepanjen ada TPA Wisata, tidak ada baunya. Nanti kita akan coba dengan perguruan tinggi," ujar Wahyu, Senin 4 Agustus 2025.

Penyertaan Hutan Kota Malabar untuk CFD akan melibatkan PKL yang tidak tertampung di area Jalan Ijen. Untuk itu diperlukan penataan dan pengawasan agar memaatikan area Hutan Kota Malabar tetap terjaga kebersihannya. 

"Nanti ditata, datang bersih maka selesai juga harus bersih. Kalau ada banyak PKL kan akan banyak orang yang datang. Pokoknya jangan sampai ganggu lalu lintas," lanjutnya. 

Sementara itu, Plh Kepala DLH Kota Malang, Gamaliel Raymon Matondang menjelaskan akan menindaklanjuti arahan tersebut melalui koordinasi dengan bidang Ruang Terbuka Hijau (RTH). 

"Supaya nanti pada waktu PAK ada anggaran untuk penataan tambahan sesuai alokasi target. Pengunjung lebih mudah parkir dan memungkinkan ada fasilitas tambahan lain, seperti toilet," ujar Raymond. 

Termasuk dengan penataan TPS akan dilakukan pembahasan lanjutan. Terlebih Hutan Kota Malabar juga berdampingan dengan kawasan Pasar Oro-Oro Dowo. 

"Terkait penempatan TPS nanti di sebelah mana, supaya nanti berbarengan dengan pasar sehingga bisa satu lokasi. Sampah yang dihasilkan pasar bisa jadi satu, mungkin supaya lebih mudah dan tidak menambah lokasi TPS," katanya. 

Untuk meredam bau sampah, sistem pengangkutan akan diperketat agar tidak menimbulkan timbunan. Petugas pengangkut sampah juga akan disiagakan. 

"Harapannya langsung masuk kontainer dan rekan-rekan DLH yang mengambil sampah sudah siap di lokasi sehingga setelah masuk kontainer langsung diambil," imbuhnya. 

Sedangkan untuk usulan pembangjnan gedung parkir bertingkat, akan menyesuaikan dengan jalur yang dibuat oleh Dishub Kota Malang. Namun rencana tersebut masih membutuhkan persiapan yang matang.

"Kondisinya sekarang, masyarakat kan butuh tempat hiburan sejuk yang bagus. Taman sudah dibuat, tapi kesulitan untuk lahan parkir. Makanya sesuai dengan arahan Bapak Wali Kota, akan dibuat lokasi parkir yang sesuai dengan jalur yang dibuat oleh Dishub. Tentunya perlu komunikasi terlebih dahulu," pungkasnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

Hutan Kota Malabar TPS Bau Sampah Kota Malang CFD DLH Kota Malang