HUT Ke-80 RI, Perpustakaan Kota Malang Tambah Koleksi Langka Naskah Kuno Nahwu dan Usadha

16 Agustus 2025 11:01 16 Agt 2025 11:01

Thumbnail HUT Ke-80 RI, Perpustakaan Kota Malang Tambah Koleksi Langka Naskah Kuno Nahwu dan Usadha
Salah satu naskah kuno, Nahwu yang baru saja diakuisisi sebagai koleksi baru Perpustakaan Kota Malang di momen HUT Ke-80 Republik Indonesia. (Foto: Dispussipda Kota Malang)

KETIK, MALANG – Momen perayaan HUT ke-80 RI, Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah (Dispussipda) Kota Malang menambah dua naskah kuno langka ke dalam koleksinya. Koleksi baru ini terdiri dari naskah Nahwu dan Usadha, yang diperoleh melalui proses akuisisi dari masyarakat.

Kepala Dispussipda Kota Malang, Yayuk Hermiati, menjelaskan bahwa setiap naskah diakuisisi dengan harga Rp5 juta hingga Rp10 juta, sesuai dengan Harga Perkiraan Sendiri (HPS). Yayuk menambahkan, perolehan naskah kuno bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu penyerahan sukarela dari warga atau melalui proses jual beli.

"Akuisisinya baru 20 Juni 2025 kemarin dari warga. Jadi memang ada yang punya dan diserahkan ke kami langsung, tetapi ada juga yang lewat akuisisi, dijual," jelas Yayuk, Sabtu, 16 Agustus 2025.

Naskah Nahwu bermedia kertas Eropa dengan aksara Arab dan Pegon. Isinya membahas ilmu tata bahasa Arab dengan terjemahan interlinear berbahasa Jawa. Sedangkan naskah Usadha terbuat dari media lontar dengan aksara Bali dan bahasa Jawa Kuno, berisikan resep pengobatan tradisional dan mantra-mantra. Naskah Usadha sendiri diperoleh dari seorang warga Kotalama, Kota Malang.

"Usadha berisi tentang pengobatan tradisional dengan komposisi identifikasi penyakit, sarana pengobatan, serta mantra-mantra yang digunakan," lanjutnya.

Yayuk menegaskan, keaslian setiap naskah kuno yang masuk ke dalam koleksi perpustakaan terjamin. Pihaknya selalu bekerja sama dengan tenaga ahli, khususnya filolog dari Universitas Airlangga (Unair), untuk melakukan validasi.

"Kalau memang gak bisa diakuisisi, kami boleh alih media. Tetapi kalaupun boleh diakuisisi, kami akan mengajak dan didampingi oleh tenaga ahli. Jadi harus ada Filolog, itu dari Unair," tegasnya.

Proses verifikasi, alih bahasa, dan alih media selalu melibatkan para ahli. Dengan demikian, Dispussipda tidak hanya menambah koleksi, tetapi juga memastikan warisan sejarah ini terjaga keaslian dan nilai-nilainya untuk generasi mendatang.

"Jadi mulai dari alih bahasa, alih media, kemudian yang menentukan itu naskah kuno dan asli itu tenaga ahli. Jadi kami biasanya mengakuisisi dulu, memastikan dulu kalau ini benar naskah kuno, tetapi isinya apa itu kan butuh proses," pungkasnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

Perpustakaan Kota Malang Kota Malang Nakah Kuno HUT kemerdekaan ke 80 RI ‎ ‎ HUT ke-80 Indonesia Dispussipda Kota Malang