KETIK, MALANG – Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) kembali menjadi momentum high season bagi sektor pariwisata. Mendekati akhir tahun, tingkat hunian hotel di Kota Malang menunjukkan tren positif dengan rata-rata okupansi telah menembus 70%.
Hal ini seiring meningkatnya arus wisatawan yang memilih Kota Malang sebagai destinasi liburan. Libur Nataru adalah momen yang banyak ditunggu masyarakat Indonesia. Kota Malang menjadi salah satu kota yang banyak dikunjungi wisatawan domestik maupun mancanegara.
Hotel menjadi akomodasi pariwisata yang selalu didatangi oleh wisatawan. Dalam momen Natal dan Tahun Baru ini, semua hotel di Kota Malang berupaya untuk memberikan layanan yang terbaik kepada para pengunjung.
Dalam hal ini, Agoes Basoeki selaku Ketua PHRI Kota Malang mengungkapkan bahwa mendekati akhir tahun, rata-rata okupansi hotel di Malang mencapai 70%. Namun, ada beberapa hotel di kawasan destinasi wisata atau dekat dengan pusat kota yang sudah mencapai 90%.
"Mulai dari tanggal 24 sampai 26 rata-rata okupansi semua hotel di Malang itu 70%, tapi ada beberapa hotel yang berada di dekat destinasi wisata sama pusat kota itu sampai 90%," ungkap Agoes Basoeki.
Selain itu, dalam menyambut Natal dan Tahun Baru, PHRI juga melakukan persiapan untuk penjagaan yang langsung diinstruksikan oleh Gubernur Jawa Timur.
Dalam hal ini PHRI berkoordinasi bersama rumah sakit, Palang Merah Indonesia (PMI), Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BASARNAS) setempat untuk menciptakan keamanan dan kenyamanan bagi para wisatawan yang berkunjung ke Kota Malang.
Koordinasi terkait persiapan liburan Natal dan Tahun Baru sudah dilakukan sejak awal bulan Desember. Sehingga, semua sektor yang mendukung pariwisata di Kota Malang sudah dipersiapkan dengan baik.
Dalam hal ini, PHRI ditugaskan menjadi salah satu penyedia konsumsi untuk tim keamanan. Saat ini, sudah ada jadwal pada setiap hotel, kapan dan berapa banyak konsumsi yang harus diberikan.
Agoes Basoeki juga menjelaskan bahwa periode Natal dan Tahun Baru ini PHRI selalu berkomunikasi kepada semua hotel untuk bisa bekerja sama. Sehingga, ia merasa bahwa tidak ada kendala saat libur nataru ini.
"Setiap hari hotel membuat laporan, kolaborasi semua, selalu komunikasi antar hotel jadi tidak ada kendala," jelas Agoes Basoeki.
Selain itu, strategi untuk menarik wisatawan juga menjadi salah satu faktor ramainya pengunjung yang datang di libur Nataru 2025. PHRI selalu meyakinkan kepada masyarakat Indonesia bahwa Kota Malang sangat kondusif.
Tak hanya itu, paket-paket Natal dan Tahun Baru juga menjadi upaya menarik pengunjung. Meski cuaca masih hujan dan bencana terjadi dimana-mana, tapi PHRI selalu meyakinkan bahwa sudah tersedia posko Bencana dari BPBD.
"Hotel bagian dari kegiatan pariwisata, wisatawan akan datang kalau kota atau tempat kondusif, berkolaborasi untuk menciptakan malang kondusif, membuat paket-paket yang menjadi daya tarik, promo malang aman dan bagus," ujar Agoes Basoeki.
"Bencana juga menjadi pengaruh banyaknya wisatawan tapi kita sudah koordinasi dengan BPBD agar tetap bisa memberikan kenyamanan, menunjukkan dalam promosi yang viral masing-masing hotel, kolaborasi yang kuat, persyaratan keamana dan kenyamanan untuk wisatawan, menyakinkan wisatawan tentang makanan dengan sertifikat halal," imbuhnya.
Di Akhir Tahun ini, Agoes Basoeki selaku Ketua PHRI Kota Malang berharap agar di tahun yang akan datang, Kota Malang tetap kondusif sehingga tingkat huninan bisa mencapai target minimal 80% atau full okupansi.
"Harapan saya Kota Malang bisa tetap kondusif, kunjungan wisatawan tinggi, dapat berjalan dengan aman dan lancar, tingkat hunian yg betul-betul sesuai target harapan minimal 80% kalau bisa full okupansi, dan di tahun 2026 tetap bisa eksis dan lebih sukses mengingat akan ada 4 atau 5 hotel baru di Malang," ucap Agoes Basoeki penuh harapan.(*)
