KETIK, MALANG – Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang melepas dosen dan mahasiswa untuk melaksanakan program pengabdian di pondok pesantren. Kegiatan ini menyasar enam pondok pesantren yang tersebar di empat wilayah di Jawa Timur sebagai bagian dari pengabdian Fakultas Psikologi UIN Malang.
Wakil Rektor III UIN Maliki Malang, Triyo Supriyanto, mengatakan pengabdian masyarakat ke pondok pesantren ini menjadi wujud nyata keberpihakan UIN Malang terhadap pesantren dan masyarakat. Di mana setiap jiwa santri perlu dimunculkan kebahagiaan demi meraih kesehatan jiwa.
"Tahun ini tema yang dibangun oleh Fakultas Psikologi santri bahagia, jiwa sehat, ibadah kuat. Jadi sebagai seorang santri harus selalu bahagia dalam kehidupan apapun," kata Triyo Supriyanto, saat melepas pengabdi ke pesantren, di depan Fakultas Psikologi, UIN Malang, Jumat 17 Oktober 2025.
Ia menekankan tiga hal penting bagi para santri agar tetap memiliki mental dan jiwa yang kuat. Pertama, menjadikan keimanan sebagai landasan utama dalam menghadapi setiap bencana dan ujian. Kedua, menjaga kesehatan mental agar mampu melewati berbagai tantangan dengan tenang. Dan ketiga, membiasakan diri dengan ibadah yang konsisten agar setiap individu dapat merasakan kebahagiaan dan memiliki jiwa yang sehat.
"Itu bentuk jargon dari Fakultas Psikologi sebagai bentuk pengabdian kami kepada pesantren," kata dia.
Sebanyak 75 mahasiswa dan dosen dilepas dalam program Psikologi Goes To Pesantren (Aris / ketik.com)
Di sisi lain, Dekan Fakultas Psikologi, Siti Mahmudah, mengungkapkan ada sebanyak 75 tenaga kependidikan baik dari dosen dan mahasiswa yang memulai pengabdian ke pesantren. Jumlah ini mencakup enam pondok pesantren di empat wilayah kota di Jawa Timur, yakni Malang kota dan kabupaten, Lamongan, serta Gresik.
"Seluruh santri ada 1.870 di pesantren yang kita sasar, doakan tidak hanya di awal tapi bisa menindaklanjuti. Setiap pesantren pesertanya 270-280 orang santri, sampai ke Lamongan juga di tempat-tempat sudah dianggap menerima ini," ujar Siti Mahmudah.
Pondok pesantren Gading di Malang menjadi salah satu sasaran dari target pengabdian masyarakat ini. Selain itu ada Ponpes di Paciran, Kabupaten Lamongan, dan Gresik, yang sudah dikunjungi dan sepakat diberikan assessment dari sisi mental kejiwaan dan psikis.
"Kita selalu bersinergi bahwa yang dilakukan oleh santri mulai menuntut ilmu, kemudian meningkatkan kecerdasan spiritualnya berperilaku positif itu sesuatu yang bermanfaat buat mereka dan kehidupan berbangsa bernegara," paparnya.
Menurutnya, sebagai psikolog, timnya akan memberikan pendampingan yang berfokus pada aspek psikologis dan pengembangan kecerdasan emosional para santri. Sementara itu, dari sisi spiritual, para santri dinilai sudah memiliki bekal yang kuat berkat bimbingan para ulama dan pembelajaran di pondok pesantren
"Pembentukan perilaku sampai penguatan kecerdasan spritual sudah dilakukan. Kita hanya menguatkan bahwa yang dilakukan santri berdampak positif. Salah satunya orang kalau jiwanya sehat Insya Allah perilaku perilaku positif," ucapnya.
"Kalau kecerdasan spiritualnya tinggi kadang meningkat kadang menurun. Kalau kecerdasan spiritual meninggi Insya Allah perilaku - perilaku positif yang dikedepankan santri," imbuhnya.
Kegiatan pengabdian bertajuk Psikologi Goes to Pesantren ini secara resmi diberangkatkan pada Jumat di Fakultas Psikologi UIN Malang. Acara pelepasan dilakukan secara simbolis oleh Wakil Rektor III bersama Dekan Fakultas Psikologi sekaligus Ketua Pelaksana Dies Maulidiyah ke-64 UIN Malang, Siti Mahmudah.
