KETIK, SURABAYA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memimpin apel akhir tahun 2025 bersama seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Apel digelar di Halaman Kantor Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur, Selasa, 30 Desember 2025.
Kegiatan tersebut dihadiri Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Adhy Karyono, serta para kepala perangkat daerah Pemprov Jatim.
Dalam arahannya, Khofifah menyampaikan bahwa apel akhir tahun menjadi ruang refleksi sekaligus penguatan komitmen ASN dalam menjalankan amanah pelayanan kepada masyarakat Jawa Timur.
“Secara khusus, saya menyampaikan apresiasi kepada seluruh super tim ASN di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur karena sepanjang tahun 2025 ASN telah menunjukkan kemampuan luar biasa sehingga dapat disimpulkan Pemprov Jatim terdepan di antara seluruh provinsi yang ada di Indonesia,” ujar Khofifah.
Tak lupa, Khofifah juga mengapresiasi kerja kolektif super tim ASN Pemprov Jatim.
Menurutnya, kerja kolektif ASN Pemprov Jatim selama satu tahun terakhir memberikan dampak positif di berbagai sektor, mulai dari ekonomi, pemerintahan, peningkatan pelayanan publik, tata kelola pemerintahan, hingga pembangunan daerah.
Khofifah memaparkan, hingga 29 Desember 2025 realisasi pendapatan daerah berhasil melampaui target dengan capaian Rp28,55 triliun atau 100,88 persen.
Sementara realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari komponen pajak daerah dan retribusi yang dipungut Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) mencapai Rp13,56 triliun atau 104,39 persen dari target.
Dari sisi belanja, realisasi per 29 Desember 2025 tercatat sebesar 92,32 persen atau senilai Rp30,70 triliun.
“Angka-angka ini bukan sekadar statistik, melainkan simbol bahwa roda pemerintahan Jawa Timur bergerak cepat, responsif, dan akuntabel dalam melayani rakyat,” katanya.
Sejalan dengan kinerja fiskal tersebut, kinerja pembangunan makro Jawa Timur juga menunjukkan tren positif.
Pada Triwulan III-2025, ekonomi Jawa Timur tumbuh sebesar 5,22 persen secara year on year, lebih tinggi dibanding rata-rata nasional yang berada di angka 5,04 persen.
Capaian pertumbuhan ekonomi itu diikuti dengan pengendalian inflasi. Pada November 2025, inflasi Jawa Timur berada di angka 2,63 persen year on year.
Dari sisi perdagangan luar negeri, nilai ekspor Jawa Timur meningkat 20,23 persen dengan kondisi neraca perdagangan yang tetap surplus.
Prestasi Jawa Timur juga diperkuat dengan raihan berbagai penghargaan nasional, salah satunya Innovative Government Award (IGA) 2025 sebagai provinsi terinovatif sekaligus provinsi dengan Indeks Inovasi Daerah tertinggi di regional Pulau Jawa.
“Insyaallah inovasi-inovasi yang luar biasa yang sudah dilakukan ASN Pemprov Jawa Timur didedikasikan untuk masyarakat, bangsa, dan negara,” ucap Khofifah.
Memasuki pembahasan tahun anggaran berikutnya, Khofifah menyampaikan bahwa seluruh daerah di Indonesia mengalami efisiensi RAPBD, termasuk Provinsi Jawa Timur.
RAPBD Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2026 mengalami penurunan dibandingkan Tahun Anggaran 2025 akibat adanya penyesuaian Transfer ke Daerah (TKD) sebesar Rp2,8 triliun.
Ia menjelaskan bahwa kondisi tersebut bukan pemotongan anggaran, melainkan penyesuaian.
Skema TKD yang biasanya disalurkan ke daerah dialihkan ke kementerian dan lembaga untuk membiayai program yang sasarannya tetap kembali ke daerah.
“Dengan penyesuaian anggaran TKD sebesar Rp2,8 triliun sangat berdampak bagi APBD Provinsi Jawa Timur,” ungkapnya.
Menghadapi kondisi tersebut, Khofifah mengajak seluruh ASN Pemprov Jatim untuk lebih proaktif menjemput program-program kolaborasi antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat.
Menyongsong tahun 2026, ia berharap seluruh kepala perangkat daerah mampu mengelola anggaran dengan lebih baik, tidak hanya melihat besaran anggaran, tetapi manfaat nyata yang dirasakan masyarakat melalui program efisiensi dan inovasi yang konkret serta terukur.
“Saya minta tolong semangat ini tetap terbawa dan terkuatkan di 2026 meski kondisi anggaran harus dilakukan penyesuaian. Saya mohon kita semua bisa melakukan penyesuaian-penyesuaian dan jangan mengurangi kinerja serta produktivitas dari semua tim, semua sektor, dan dinas apa pun. Saya minta tolong dijaga,” pungkas Khofifah. (*)
