Gubernur Khofifah Luncurkan Bus Trans Jatim Koridor VII, Dukung Konektivitas Antarwilayah di Lamongan

8 Oktober 2025 20:14 8 Okt 2025 20:14

Thumbnail Gubernur Khofifah Luncurkan Bus Trans Jatim Koridor VII, Dukung Konektivitas Antarwilayah di Lamongan
Gubernur Khofifah, Bupati Lamongan dan Kadishub Jatim naik Trans Jatim Koridor VII, di Lamongan. (Foto: Biro Adpim Pemprov Jatim)

KETIK, LAMONGAN – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meresmikan Trans Jatim Koridor VII dengan rute Terminal Lamongan – Dukun Gresik – Terminal Paciran. Peluncuran layanan transportasi publik yang menghubungkan kawasan pendidikan, perdagangan, dan pesisir ini dilaksanakan di halaman Parkir Makam Sunan Drajat Lamongan pada Selasa, 7 Oktober 2025.

Khofifah menyebut koridor baru yang dinamai Trans Jatim Sunan Drajat ini sebagai kado istimewa menyambut Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur, sekaligus bukti komitmen Pemprov Jatim dalam menyediakan mobilitas yang murah, aman, dan tepat waktu bagi masyarakat.

"Atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Timur, kami menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam mewujudkan layanan Trans Jatim Koridor VII," ujar Gubernur Khofifah. 

Ia menegaskan, layanan ini mampu memberikan rasa aman, nyaman, kepastian waktu, dan harga terjangkau.

"Serta integrasi antar koridor yang mendukung konektivitas antarwilayah," lanjutnya.

Koridor VII menjadi jalur penghubung strategis antara Paciran, Dukun Gresik, Karanggeneng, Sukodadi dan menuju ke Terminal Lamongan dan sebaliknya. Rutenya melintasi kawasan pendidikan, perdagangan dan pesisir yang membutuhkan akses transportasi terintegrasi. Panjang rute mencapai 46,6 kilometer didukung oleh 15 unit bus, terdiri atas 14 unit operasional dan 1 unit cadangan.

Nama yang diusung dalam Koridor VII, yakni Trans Jatim Sunan Drajat, memiliki nilai spiritual dan historis. Artinya, layanan membawa keberkahan bagi seluruh masyarakat Jatim.

"Peringatan Hari Jadi ke-80 momentum bagi kita berbenah, berinovasi serta memperkuat kolaborasi dalam membangun Jawa Timur yang lebih maju, inklusif dan sejahtera," kata Khofifah.

Bus Trans Jatim Koridor VII hadir sebagai solusi bagi masyarakat pesisir dan pelajar di Lamongan. Jadwal beroperasi setiap hari mulai pukul 05.00 hingga 21.00 WIB, bagi para pekerja, pelajar, dan santri yang membutuhkan mobilitas cepat menuju pusat kota.

Disiapkan 71 titik rambu dan shelter di lokasi-lokasi strategis. Halte dirancang untuk menjangkau area layanan publik, kawasan pendidikan dan titik-titik ekonomi lokal tanpa harus menggunakan kendaraan pribadi.

Juga dipastikan perbaikan infrastruktur jalan di sepanjang rute koridor agar operasional berjalan lancar dan aman, sesuai konsep transportasi ramah kantong. Tarifnya ditetapkan sebesar Rp5.000 untuk masyarakat umum dan Rp2.500 bagi pelajar serta santri. Penumpang cukup menunjukkan kartu identitas atau seragam sekolah atau pesantren untuk mendapatkan tarif khusus.

Sistem pembayarannya mengikuti perkembangan zaman. Masyarakat bisa membayar dengan non-tunai melalui QRIS atau e-money, mendukung gerakan digitalisasi layanan publik di Jatim. Dan layanan Trans Jatim Koridor VII ini akan digratiskan hingga 12 Oktober 2025.

"Trans Jatim terus melakukan inovasi yang memberikan manfaat langsung kepada masyarakat," katanya. 

Lanjut Khofifah, Bus Trans Jatim terus berkembang dan berinovasi, salah satunya dengan menghadirkan TRADISI (Trans Jatim Ekspedisi). Layanan ini tidak hanya memudahkan mobilitas manusia, tetapi juga membantu mobilitas barang. 

Dengan spesifikasi pengiriman barang-barang kecil atau ringan dengan tarif terjangkau, yakni layanan Ludruk Rp 2.500, layanan Pingitan Rp 3.500 dan layanan Karapan Rp 5.000.

"Saya berharap, layanan angkutan umum seperti ini dapat dicontoh atau diterapkan oleh kabupaten/kota lain dengan melibatkan angkutan eksisting untuk turut melakukan inovasi," pungkasnya. 

Sementara itu, Bupati Lamongan Yuhronur Effendi, mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Khofifah karena merespon harapan masyarakat melalui transportasi darat yang terjangkau, berkualitas dan berkeadilan. 

"Terima kasih atas perhatian bagi kemajuan Kabupaten Lamongan. Semoga sinergi terus berlanjut serta membawa kemaslahatan bagi masyarakat," ucapnya. 

Khusus Koridor VII melewati sektor pendidikan dan wisata sehingga memberi dampak ekonomi yang luas khususnya sektor wisata dan pelaku UMKM. 

"Sistem konektivitas darat yang kuat dan berkelanjutan. Tidak hanya barang dan manusia, melainkan mempercepat pemerataan pembangunan," katanya.

Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri, Yusharto Hutoyungo, mengatakan peluncuran koridor VII bus Trans Jatim wujud kolaborasi lintas sektor dalam membangun transportasi publik yang efisien, ramah lingkungan dan berorientasi masa depan.

Ia juga mengajak Provinsi Jatim, kabupaten kota, dan masyarakat bersama-sama menjaga dan mengembangkan transportasi publik. Sebab, capaian yang telah diraih oleh Pemprov Jatim, mendapat apresiasi dari Kementerian dalam negeri sehingga dapat direplikasi di daerah Indonesia. 

"Menyiapkan layanan transportasi publik yang lebih baik ke depannya. Mari jadikan angkutan umum sebagai pilihan utama. Saya yakin dengan kebijakan yang tepat, Jawa Timur bisa menjadi pionir transportasi publik berkelanjutan di Indonesia," pungkasnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Gubernur Jatim Bus Trans Jatim Koridor VII Kadishub Jatim Khofifah Trans Jatim bus trans Jatim Lamongan