KETIK, HALMAHERA SELATAN – Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Halmahera Selatan (Halsel), Mardiana Helmi, mengajak seluruh perempuan di daerah memperkuat solidaritas dan kepedulian sosial pada Peringatan Hari Ibu ke-97 yang dirangkaikan dengan Deklarasi 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan pada Minggu 16 November 2025 di UMKM Mileniel.
“Hari Ibu adalah saat kita merenungkan betapa besar jasa seorang ibu dalam membentuk peradaban,” ujar Mardiana dalam sambutannya.
Ia menegaskan bahwa peringatan hari Ibu tidak hanya mengenang kasih sayang seorang ibu, tetapi juga menghormati perjuangan perempuan Indonesia dalam meraih kesetaraan dan peran strategis dalam pembangunan.
“Peringatan ini adalah ruang untuk menguatkan martabat dan kiprah perempuan di semua lini,” ucapnya.
Mardiana juga menyoroti kegiatan lomba membatik yang digelar sebagai bagian dari rangkaian peringatan. Menurutnya, seni membatik adalah warisan budaya yang perlu dijaga dan diwariskan.
Mardiana Helmi saat mempraktekkan cara Membatik (Foto: Mursal/Ketik.com)
“Melalui lomba membatik ini, saya berharap perempuan Halsel semakin terampil melestarikan warisan budaya bangsa,” tuturnya.
Momentum deklarasi 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan, kata Mardiana, menjadi panggilan bagi semua pihak untuk memperkuat sinergi dalam upaya pencegahan kekerasan.
“Kekerasan bukan budaya kita. Halmahera Selatan harus menjadi wilayah aman bagi perempuan dan anak,” tegasnya.
Ia menyebut peran GOW sangat strategis sebagai wadah yang menaungi berbagai organisasi perempuan, terutama dalam edukasi, sosialisasi, advokasi, dan membangun jejaring perlindungan.
“Kami berkomitmen menggerakkan semua anggota organisasi wanita untuk menjadi pelopor lingkungan aman,” ungkapnya.
Mardiana juga memaparkan empat poin komitmen GOW di kesempatan tersebut, yakni: mendorong peningkatan pemahaman masyarakat, memperkuat koordinasi lintas lembaga, memberikan dukungan moral kepada korban, dan memastikan seluruh organisasi perempuan berperan aktif.
“Setiap langkah kecil akan berarti besar jika dilakukan bersama,” kata Mardiana.
Ia menutup sambutannya dengan pesan agar masyarakat tidak membiarkan perempuan dan anak menjadi korban.
Mardiana mengajak seluruh pihak menjadikan Hari Ibu sebagai momentum memperkuat komitmen dalam menolak kekerasan
“Perempuan adalah tiang keluarga, dan anak masa depan bangsa, keduanya harus dilindungi. Mari kita satukan suara bahwa Indonesia menolak segala bentuk kekerasan,” tutupnya.
Kegiatan ini dihadiri Bupati Halmahera Selatan Hasan Ali Bassam Kasuba, Ketua DPRD Salma Samad, Tamu unsnagan, beserta jajaran GOW dan TP-PKK.
