KETIK, JAKARTA – Google Doodle Hari Ayah Nasional hari ini tampil hangat di halaman utama Google.com dan Google.co.id. Melalui ilustrasi bertema pepohonan, raksasa teknologi asal Amerika Serikat itu ikut merayakan makna Hari Ayah di Indonesia yang jatuh setiap tanggal 12 November.
Dalam Doodle tersebut, huruf-huruf logo “Google” disulap menjadi elemen pohon berwarna hijau dan cokelat. Huruf “G” di sisi kiri divisualisasikan sebagai pohon besar yang menaungi beberapa pohon kecil di sampingnya—simbol kasih sayang dan perlindungan seorang ayah kepada anak-anaknya.
Di bawah ilustrasi, terlihat hamparan rumput hijau dengan bunga merah muda dan pink, sementara langitnya menampilkan gradasi ungu muda dan pastel yang memberi kesan lembut serta menenangkan.
Sentuhan warna dan bentuk ini memperkuat pesan kehangatan keluarga yang menjadi inti dari peringatan Hari Ayah.
Google Doodle, Cara Kreatif Rayakan Cinta Ayah
Google memang punya cara khas dalam memperingati momen penting. Melalui Google Doodle Hari Ayah Nasional, perusahaan ini mengajak pengguna untuk menghargai sosok ayah lewat simbol yang sederhana namun bermakna dalam: pohon dan kehidupan.
Pohon besar dalam ilustrasi menggambarkan keteduhan dan perlindungan ayah, sedangkan pohon kecil di sampingnya adalah simbol anak-anak yang tumbuh di bawah naungan cinta.
Seperti pepatah “buah tak jatuh jauh dari pohonnya”, Doodle ini mengingatkan bahwa nilai dan kasih ayah akan selalu hidup dalam diri anak-anaknya.
Menariknya, pengguna bisa membagikan ilustrasi Doodle ini ke berbagai platform media sosial seperti X (Twitter), WhatsApp, Facebook, hingga email.
Caranya mudah — cukup klik ikon “share” di pojok kanan bawah tampilan Doodle, lalu pilih platform yang diinginkan.
Sejarah dan Makna Hari Ayah di Indonesia
Berbeda dari banyak negara lain yang merayakan Hari Ayah pada minggu ketiga bulan Juni, Indonesia menetapkan 12 November sebagai Hari Ayah Nasional.
Peringatan ini lahir dari ide sederhana namun bermakna dalam, dicetuskan oleh Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi (PPIP) di Solo, Jawa Tengah, pada tahun 2006.
Ceritanya berawal dari lomba menulis surat untuk Ibu yang digelar PPIP pada 2004. Dalam kegiatan itu, seorang peserta bertanya, “Kenapa tidak ada lomba menulis surat untuk Ayah?”
Pertanyaan polos itu kemudian membuka jalan bagi lahirnya perayaan khusus untuk ayah di Indonesia.
PPIP kemudian mengadakan audiensi dengan DPRD Surakarta dan menetapkan tanggal 12 November sebagai Hari Ayah Nasional.
Deklarasinya digelar di Pendapi Gede Balai Kota Solo, dihadiri ratusan peserta dari berbagai kalangan, dan diikuti pula oleh kegiatan serupa di Maumere dan Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sebagai bentuk penghargaan, PPIP juga menerbitkan buku berjudul “Kenangan untuk Ayah” — kumpulan 100 surat terbaik karya anak-anak Indonesia.
Buku itu bahkan dikirim secara simbolis kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai tanda resmi lahirnya Hari Ayah Nasional.
Refleksi Hangat dari Google Doodle Hari Ayah Nasional
Setiap tahun, makna Hari Ayah di Indonesia selalu menjadi momen refleksi untuk mengingat peran ayah sebagai pelindung, panutan, dan sumber keteguhan dalam keluarga.
Melalui Doodle berbentuk pohon, Google mengajak kita merenungkan bahwa kasih sayang seorang ayah mungkin tak selalu ditunjukkan lewat kata-kata, tapi melalui tindakan sederhana yang penuh makna.
Jadi, jika hari ini kamu sempat membuka Google dan melihat ilustrasi pohon itu — luangkan waktu sebentar untuk mengucapkan terima kasih pada sosok ayah.
Karena seperti pohon besar di Doodle tersebut, ayah selalu berdiri kokoh di belakang setiap langkah kita.
