FSPPB Siap Kawal Penggabungan Anak Usaha sebagai Jalan Menuju 'Satu Pertamina'

12 September 2025 09:03 12 Sep 2025 09:03

Thumbnail FSPPB Siap Kawal Penggabungan Anak Usaha sebagai Jalan Menuju 'Satu Pertamina'
Pengurus Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB), Presiden FSPPB Arie Gumilar (tengah-kiri) (Foto: Humas FSPPB Pertamina)

KETIK, JAKARTA – Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) PT Pertamina Tbk menyambut baik dan mengapresiasi rencana penggabungan tiga anak usaha di sektor hilir Pertamina, seperti disampaikan Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR pada Kamis, 11 September 2025.

"Bagi FSPPB, langkah ini merupakan validasi atas visi dan perjuangan yang selama lima tahun terakhir didorong secara konsisten untuk menjadikan Pertamina tetap satu entitas utuh yang menjalankan bisnis secara holistik dari hulu hingga hilir," ujar Arie Gumilar, Presiden FSPPB, Jumat, 12 September 2025.

Menurut dia, sejak awal FSPPB telah menegaskan bahwa model holding–subholding (HSH) tidak efektif, inefisien, dan justru menambah kompleksitas melalui biaya operasional tinggi, transfer pricing, duplikasi fungsi, serta irisan bisnis.

Terbukti, fragmentasi ini menghambat sinergi dan daya saing. Karena itu, keputusan untuk kembali mengintegrasikan operasional anak-anak usaha menjadi momentum penting untuk memperbaiki tata kelola dan efisiensi perusahaan.

"Meski demikian, FSPPB menilai penggabungan melalui merger bukanlah satu-satunya jalan. Ada opsi yang lebih cepat dan efisien, yaitu dengan mengembalikan struktur organisasi Pertamina ke dalam bentuk direktorat tanpa membentuk entitas baru," ungkapnya.

Adapun direktorat tersebut, adalah berasal dari tiga entitas hilir yang diusulkan adalah Direktorat Pemasaran, mengelola bisnis Pertamina Patra Niaga; Direktorat Kilang dan Petrokimia, mengelola bisnis Kilang Pertamina Internasional, serta Direktorat Perkapalan, mengelola bisnis Pertamina International Shipping.

Selanjutnya setelah 3 Direktorat diatas terbentuk maka langkah berikutnya yaitu dengan memasukkan Direktorat Hulu, Direktorat New & Renewable Energy (NRE), serta SKK Migas kembali kedalam struktur Pertamina.

Terakhir, pembentukan Direktorat Gas dengan catatan permasalahan kepemilikan saham swasta di SH Gas (yaitu di PGN) bisa di-buyback terlebih dahulu.

Maka dengan pendekatan tersebut, proses integrasi dapat berlangsung lebih sederhana, transparan, serta langsung menyelaraskan rantai bisnis hilir Pertamina dalam kerangka visi besar menuju 'One Pertamina' yang terintegrasi dari hulu sampai ke hilir.

"Penggabungan hilir merupakan langkah awal yang baik, namun perjuangan kami tetap pada reintegrasi total Pertamina sebagai perusahaan negara yang terintegrasi dari hulu ke hilir," kata Presiden FSPPB.

FSPPB menegaskan komitmennya untuk terus mengawal setiap tahapan proses integrasi agar berjalan dengan baik, menjamin hak-hak normatif pekerja, sekaligus memastikan setiap kebijakan strategis benar-benar ditujukan untuk memperkuat Pertamina sebagai perusahaan energi nasional.

Dengan semangat kolaborasi antara manajemen dan pekerja, FSPPB percaya Pertamina akan tampil lebih kuat, tangguh, dan berdaya saing global demi ketahanan energi nasional dan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat Indonesia.

Seperti diketahui, PT Pertamina (Persero) akan melakukan merger tiga anak usahanya, yakni Pertamina Patra Niaga, Kilang Pertamina Internasional dan Pertamina International Shipping (PIS).  

Tiga anak usaha itu akan digabung menjadi satu perusahaan dengan nama baru. Namun, sampai saat ini masih dalam pembahasan dan belum final.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius mengatakan penggabungan ini diharapkan bisa selesai pada akhir tahun. Tujuannya, agar peran perusahaan selaras dan sejalan dengan arah Danantara.

"Tentunya dari operasional bisnis kita, kita akan melakukan integrasi hilir, yaitu penggabungan operasional antara PT Pertamina Patra Niaga, Kilang Pertamina Internasional, dan juga Pertamina International Shipping, yang kita targetkan akan selesai pada akhir 2025 ini," ujar Simon dalam Rapat Kerja Komisi VI DPR RI, Kamis 11 September 2025.(*)

Tombol Google News

Tags:

Pertamina FSPPB Penggabungan Anak Usaha Simon Aloysius Mantiri Arie Gumelar Danantara Komisi VI DPR One Partamina