KETIK, MALANG – Mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) Universitas Brawijaya (FIA UB) diduga melakukan pelecehan seksual saat pelaksanaan ospek. Dugaan pelecehan seksual itu diunggah oleh salah satu akun X bernama @jalannyamerah.
Dari unggahan thread di akun X tersebut dijelaskan, bahwa pelecehan seksual dilakukan oleh seorang panitia Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PK2MABA) tahun 2024 yang menjabat Wakil Ketua Pelaksana Tiga Raja Brawijaya berinisial RF.
Pengakuan salah satu korban itu mengalami dugaan pelecehan seksual oleh F, mahasiswa Ilmu Administrasi Bisnis angkatan tahun 2022.
Saat itu ia dan F memang memang memiliki hubungan dekat, hingga jalan bersama ke suatu kafe. Di sanalah dari unggahan di akun X itu diduga dugaan pelecehan seksual terjadi. Korban diraba bagian sensitif kewanitaannya saat di kafe.
Pada kesempatan berbeda, F sesuai penuturan dalam unggahannya mengajak terduga korban ke rumah kontrakannya. Di situ F disebut mencekoki minuman keras kepadanya. Unggahan di akun X itu pun menjadi perhatian dan viral.
Humas Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) Universitas Brawijaya Lukman Aziz menyatakan, Dugaan kasus ini memang sudah menjadi perhatian di internal dekanat FIA. Bahkan FIA melalui Unit Layanan Teknis Kekerasan Seksual dan Perlindungan (ULTSKP) sudah bergerak melakukan penelusuran.
"Tim ULTKSP FIA (Unit Layanan Teknis Kekerasan Seksual dan Perundungan). Penyelidikan dalam tahap mengumpulkan keterangan dari korban dan terduga pelaku," kata Lukman kepada ketik, Kamis 16 Oktober 2025.
Pihaknya menegaskan, Fakultas Ilmu Admistrasi Universitas Brawijaya juga tak menutup kemungkinan akan memintai keterangan kedua belah pihak, baik terduga korban dan pelaku. Namun sejauh ini tim masih berkoordinasi dan mendalami dugaan kasus ini.
"Kedua-duanya akan kita minta keterangan tentunya. Kita ingin menyelesaikan kasus ini dengan seadil-adilnya. Jadi saat ini kita di FIA juga berkoordinasi dengan ULTKSP di tingkat universitas untuk menyelidiki kasus ini," tegasnya.
Mengenai adanya dugaan korban lainnya sebagaimana narasi yang beredar di media sosial, FIA UB membuka diri jika ada korban lain yang mengadukannya. Dirinya menjamin kerahasiaan terduga korban, termasuk akan memberikan pendampingan psikis bilamana dibutuhkan.
"Kami juga membuka pintu bagi mereka yang merasa menjadi korban untuk melapor. Korban kejadian seperti ini sangat perlu dilindungi dan didampingi. Alhamdulillah, kami terbantu juga dengan teman-teman mahasiswa dari BEM FIA yang ikut mendampingi korban," tukasnya.(*)