KETIK, SURABAYA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak mengikuti Dzikir, Doa dan Shalawat Akhir Tahun 2025 bersama Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf di halaman Masjid Raya Islamic Center Surabaya, Selasa, 30 Desember 2025 malam.
Kegiatan yang dihadiri ribuan masyarakat itu berlangsung khidmat dan penuh kebersamaan.
Malam tersebut bertepatan dengan 10 Rajab 1447 Hijriah, menjadi ruang syukur kolektif sekaligus ikhtiar doa bagi keselamatan Jawa Timur dan Indonesia di momen pergantian tahun.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Khofifah mengajak masyarakat Jawa Timur menutup tahun 2025 dengan rasa syukur serta memohon keberkahan dan keselamatan di tahun 2026 melalui lantunan doa dan shalawat.
“Area ini wilayah Surabaya Barat, mudah-mudahan rawuhnya Habib Syech mengajak bershalawat di wilayah ini menjadi bagian penguat harmoni kehidupan masyarakat tidak hanya Surabaya, Jatim bahkan resonansinya se Indonesia, amin,” kata Khofifah yang disambut lantunan shalawat Syekher Mania.
Khofifah juga mengajak seluruh jamaah untuk mendoakan saudara-saudara sebangsa dan setanah air yang tengah mengalami musibah bencana alam di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
“Dengan dzikir, doa dan shalawat mohon kepada kita semua nanti dipimpin Al Mukarram Habib Syech, saudara kita yang ada di Aceh, Sumut dan Sumbar karena masa tanggap darurat belum selesai, ada banjir bandang susulan bahkan di Agam ada gempa semoga mereka sabar, kuat dan segera pulih dan bangkit,” ujarnya.
Ia menambahkan, doa juga dipanjatkan bagi para korban yang meninggal dunia agar mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT.
“Yang dipanggil keharibaan semoga dipanggil dalam keadaan husnul khotimah,” lanjutnya.
Pada kesempatan tersebut, Khofifah juga menyampaikan informasi terkait kondisi cuaca di Jawa Timur.
Menurutnya, intensitas hujan pada Desember 2025 baru mencapai sekitar 20 persen, salah satunya karena adanya upaya Operasi Modifikasi Cuaca (OMC).
“Sesungguhnya hujan di Jawa Timur bulan Desember baru 20 persen, di bulan Januari diperkirakan 58 persen, berarti diperkirakan tiga kali lipat dibanding bulan sebelumnya menurut BMKG,” imbuhnya.
“Yang 20 persen Desember ini sudah dengan modifikasi cuaca jadi ada pesawat yang menabur garam di atas laut dan menabur kapur kalau sudah masuk ke darat,” tambah Khofifah.
Ia menjelaskan, hujan masih bisa dikendalikan melalui pendekatan ilmiah agar tidak terkonsentrasi di satu titik. Namun, hingga kini belum ada teknologi untuk memodifikasi angin, puting beliung, maupun gempa bumi.
“Kemarin pagi kami ke Banyuwangi bersama Kepala Basarnas, BNPB dan BMKG. Sampai hari ini teknologi untuk modifikasi angin belum ditemukan,” terangnya.
“Ada lagi yang bahkan tidak bisa diprediksi yakni gempa. Maka setelah melalui pendekatan secara scientific dan profesional, ikhtiar yang harus dilakukan adalah doa,” ujarnya.
Khofifah menyebut, doa menjadi ikhtiar utama yang harus selalu menyertai setiap upaya.
“Maka kita akhiri 2025 dan menyambut 2026 dengan doa, dzikir, istighotsah dan shalawat. Mudah-mudahan ini cara kita menjemput ridha dan barakah Allah untuk kita semua, barakah Jatim, barakah Indonesia, barakah bulan Rajab,” jelasnya.
Sementara itu, Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf menyampaikan bahwa Dzikir, Doa dan Shalawat akhir tahun menjadi momentum silaturahmi serta penguat kerukunan masyarakat.
“Kita tutup akhir tahun 2025 dan tahun baru 2026 dengan dzikir, istighotsah, shalawat, tilawatil quran, saling berjumpa, silaturahmi antara kita. Saling menyayangi, saling rukun ini yang diharapkan oleh Jawa Timur,” kata Habib Syech.
Ia juga mengingatkan bahwa doa merupakan ikhtiar paling utama.
“Doa adalah senjata orang mukmin. Insya Allah, Allah yang bantu menyelesaikan semuanya,” lanjutnya.
Habib Syech berharap melalui doa bersama dari Jawa Timur, Indonesia senantiasa diberi perlindungan, keselamatan, dan keberkahan. Ia juga mengajak masyarakat untuk menjaga persatuan.
“Indonesia ke depan harus rukun, damai, saling mendoakan, mendukung satu sama lain, bekerja sama antara umara dan ulama serta aghniya dan fuqara,” pungkasnya.
Pada puncak acara, Gubernur Khofifah bersama Habib Syech dan jajaran Forkopimda Provinsi Jawa Timur melakukan pengundian 14 paket tabungan umrah bagi wajib pajak patuh.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, Habib Abu Bakar, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Adhy Karyono, serta jajaran Forkopimda Provinsi Jawa Timur.(*)
