KETIK, MALANG – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang sedang mempersiapkan RW 5 Kelurahan Arjowinangun, Kecamatan Kedungkandang menuju Proklim Lestari.
Ditargetkan Proklim Lestari dapat dicapai pada 2026 sebagai komitmen untuk menguatkan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.
Kabid Tata Lingkungan DLH Kota Malang, Tri Santoso menjelaskan terdapat Proklim memiliki 3 tingkatan, dimulai dari Pratama, Utama, dan Lestari. Di Kota Malang baru 1 wilayah yang akan diajukan untuk mendapatkan predikat Proklim Lestari.
"Kalau yang menuju Lestari itu RW 5 Arjowinangun. Jadi mereka ini bertahap. Kalau sudah Utama dua kali, langsung naik lagi baru bisa proses untuk Lestari, masih kami coba untuk bisa di 2026," ujarnya, Jumat 24 Oktober 2025.
Kota Malang jarus menempuh jalan panjang untuk menuju Proklim Lestari. Masing-masing kampung harus memiliki minimal 10 wilayah untuk dijadikan sebagai binaan.
"Lestari ini penilaian sangat berat karena di tingkat nasional. Ada penilaian sendiri untuk bisa mencapai Lestari itu. Harus bisa menunjukkan binaan minimal 10 wilayah lain. Jadi RW membina RW," lanjutnya.
Bersama warga di RW 5 Kelurahan Arjowinangun, DLH Kota Malang memastikan seluruh administrasi berjalan lancar. Aktivitas warga mulai dari kerja bakti, urban farming, hingga aktivitas sosial lainnya harus terlaporkan dan terdokumentasikan dengan baik.
"Mereka harus mendokumentasikan kegiatan, laporannya, semuanya digitalisasi. Nah DLH mendampingi proses itu. Bahkan kami menyediakan tenaga untuk pengisian form onlinenya," jelasnya.
DLH Kota Malang aktif melakukan pembinaan sejak tahap awal, mulai dari proses menuju Kampung Bersinar hingga Berseri, sebelum akhirnya menyandang predikat Proklim.
"Proklim Lestari ini kami persiapkan dan mereka bergerak sejak 2021. Sudah lama sekali dan mereka aktif. Bahkan mulai 2020 sudah menjadi Kampung Bersinar, 2021 masuk fase proklim," tegasnya.
Masing-masing kampung juga akan digali potensi unggulan sebagai nilai tambah. Termasuk memastikan kualitas pengelolaan sampah, air, pencemaran lingkungan sekitar, hingga upaya penanaman pohon.
"Upaya itu dinilai dalam konteks Kampung Bersinar. Kalau sudah pantas untuk diproses lebih lanjut baru berjenjang ke Berseri yang ada di tingkat provinsi. Nanti provinsi oke, kami lanjutkan ke Proklim di tingkat nasional," terang Trisan.
Dalam mewujudkan target Kampung Proklim, DLH Kota Malang juga menggandeng pihak swasta maupun perguruan tinggi untuk pengalokasian Corporate Social Responsibility (CSR).
Di sana dilakukan pengidentifikasian untuk mengetahui kebutuhan yang diperlukan dalam menunjang kegiatan setiap kampung.
"Kami sudah beberapa kali mengundang perusahaan yang tergabung dalam Forum CSR, termasuk dari perguruan tinggi juga. Akhirnya kami kumpul bersama dengan Forum Proklim. Di situ kami melakukan pendataan agar tahu apa saja kebutuhannya," tandasnya.(*)
