KETIK, MALANG – Penebangan sejumlah pohon untuk proyek pembangunan drainase Jalan Soekarno-Hatta telah dilaksanakan. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang pun telah menyiapkan bibit-bibit pohon untuk penghijauan area.
Plt Kepala DLH Kota Malang, Gamaliel Raymond Hatigoran, menjelaskan bahwa terdapat 300 bibit pohon dengan ketinggian 10 meter telah disiapkan. Termasuk ribuan bibit pohon dari Politeknik Negeri Malang (Polinema).
"Setelah pengerjaan drainase selesai, kami langsung akan menanam pohon yang disiapkan. Sehingga di lokasi itu tidak akan gersang," ujarnya, Sabtu, 23 Agustus 2025.
Sisa tebangan pohon, seperti daun dan ranting, akan diolah menjadi kompos di TPA Supit Urang. Sementara itu, bagian batangnya disimpan di Kantor DLH Kota Malang. Proses penebangan ini diperkirakan memakan waktu hingga tiga minggu, dan diharapkan dapat selesai sesuai target.
"Kami berharap sesuai target yang ditentukan, maksimal tiga pekan sudah selesai. Selanjutnya langsung dikerjakan drainasenya," lanjutnya.
Penebangan pohon dimulai pukul 22.00 sampai 05.00 WIB untuk menghindari kemacetan. Namun, kemacetan tidak bisa dihindari sepenuhnya, mengingat Jalan Soekarno-Hatta adalah area yang padat dan berdekatan dengan kampus.
"Tetapi kemarin meskipun dimulai jam 10 malam, tetap saja macet di sana karena saat itu hujan juga. Kalau dilakukan siang hari tambah macet," tambahnya.
Sementara itu, Tim Teknis Dinas PU SDA Jawa Timur, Bagus Akbar, menjelaskan bahwa penebangan pohon dilakukan untuk perluasan lahan. Barulah setelah itu, pembangunan drainase dapat segera dilakukan.
"Dari 100, ada 60 persen tidak layak ditanam di jalan raya, seperti jenis pohon palem dan karet. Kami pastikan setelah dipotong, nanti akan ada penghijauan kembali di titik tersebut," tegasnya.(*)