KETIK, MALANG – Bupati Malang Sanusi mencanangkan Gerakan Pemasangan Patok Tanah di Desa Banturejo, Ngantang, Kamis, 7 Agustus 2025. Pemasangan tanda atau patok tanah ini dalam rangka mencegah terjadinya sengketa.
Pemasangan patok tanah dilakukan Bupati Malang Sanusi, merupakan bagian dari program Gerakan Masyarakat Pemasangan Tanda Batas (Gemapatas) Kementerian ATR/BPN.
Program Gemapatas dilakukan Kementerian ATR/BPN bersama masyarakat untuk membangun kesadaran pentingnya patok batas sebagai awal dari kepastian hukum. Kegiatan ini dilakukan serentak di 23 kota/kabupaten.
Bupati Malang Sanusi mengatakan bahwa melalui program Gemapatas ini, masyarakat tidak hanya mendapatkan sertifikat tanah yang sah dan diakui negara.
Namun, masyarakat bisa mendapatkan jaminan hukum sehingga dapat meminimalisasi konflik pertanahan yang selama ini sering terjadi. Sehingga, mencegah terjadinya sengketa.
"Pencanangan Gemapatas sebagai langkah awal yang sangat penting sebelum dilakukan pengukuran dan pendaftaran tanah. Dengan memasang tanda batas secara jelas, akan dapat mengurangi potensi sengketa antar warga, mempercepat proses pengukuran, serta mendukung ketertiban administrasi pertanahan," ujar Bupati Malang Sanusi.
Lebih lanjut ia mengatakan, melalui integrasi antara administrasi pertanahan dengan perencanaan tata ruang, diyakini bahwa program ini akan sangat strategis.
"Tujuannya guna mendukung pembangunan yang berkelanjutan, mencegah tumpang tindih pemanfaatan lahan, dan menciptakan tertib tata ruang di daerah kita," terangnya.
Abah Sanusi sapaan akrabnya mengajak seluruh pihak, baik pemerintah desa, tokoh masyarakat, maupun seluruh warga, untuk aktif berpartisipasi dalam pemasangan tanda batas.
"Serta mendukung PTSL, dan memahami pentingnya integrasi tata ruang. Sebab, hal ini akan menjadi langkah konkret bersama. Tujuannya untuk menciptakan kepastian hukum, ketertiban administrasi, serta pembangunan yang berkelanjutan di Kabupaten Malang," jelasnya.
Pada kesempatan itu, Bupati Malang Sanusi turut menyaksikan secara streaming sambutan Menteri ATR/BPN Nusron Wahid. Kemudian dilanjutkan dengan pemasangan tanda batas tanah secara simbolis. (*)