KETIK, MALANG –
Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) resmi melakukan transformasi dan bersatu. Momentum ini juga menandai perubahan nama Perempuan Tani Kota Malang menjadi Wanita Tani.
Keputusan tersebut diambil dalam Muscab Wanita Tani Kota Malang yang digelar di Gedung Scale Up Center, Sabtu, 22 November 2025. Dalam forum itu, Perempuan Tani berkomitmen resmi berubah menjadi Wanita Tani HKTI Kota Malang.
Saat ini, Ketua Umum HKTI dijabat Sudaryono yang juga Wamentan, Ketua DPD HKTI Jawa Timur adalah HM Arum Sabil, dan Ketua DPC HKTI Kota Malang dijabat H. Arifin.
Dalam acara ini, Ketua Wanita Tani HKTI Kota Malang, Mia Jumiati, menjelaskan bahwa Muscab pertama ini menandai transformasi Perempuan Tani menjadi Wanita Tani HKTI Kota Malang. Organisasi baru ini fokus bergerak untuk mendukung kesejahteraan petani melalui peran aktif wanita.
"Maka kami pun yang sebelumnya itu adalah Perempuan Tani HKTI Kota Malang saat ini sedang melaksanakan Muscab pertama akan langsung bertransformasi menjadi Wanita Tani HKTI Kota Malang," ucap Ketua Wanita Tani HKTI Malang, Mia Jumiati.
"Kami menyampaikan terima kasih saat ini dihadiri langsung oleh perwakilan. Kami nanti setelah terpilihnya ketua baru Wanita Tani HKTI Kota Malang, kami akan bergerak bagaimana membantu para petani agar sejahtera melalui peran wanita," imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Kiagus Firdaus mewakili Ketua DPD HKTI Jawa Timur menjelaskan sejarah terbentuknya HKTI.
Perjalanan organisasi ini mengalami beberapa perubahan, termasuk pada masa kepemimpinan Presiden Jokowi, di mana HKTI terbagi menjadi dua cabang, yakni HKTI Moeldoko dan HKTI Prabowo yang dipimpin Fadli Zon.
Setelah dua periode berjalan dan Prabowo menjadi Presiden, ia berinisiatif mempersatukan kembali organisasi tersebut menjadi satu, yakni HKTI Indonesia, yang kini diketuai Sudaryono, Wakil Menteri Pertanian.
Dulunya dikenal sebagai Perempuan Tani, organisasi ini kini resmi berubah menjadi DPC Wanita Tani HKTI agar mendapat dukungan pemerintah dalam memajukan peran perempuan di sektor pertanian.
Sekretaris DPD HKTI Jawa Timur menyampaikan apresiasi atas terbentuknya DPC Wanita Tani Kota Malang dalam Muscab ini.
Ia berharap keberadaan organisasi baru ini dapat mendukung Kota Malang dan Jawa Timur dalam memperkuat kedaulatan pangan, mewujudkan swasembada pertanian, serta meningkatkan kesejahteraan petani melalui peran aktif wanita.
Kiagus Firdaus menekankan bahwa wanita memiliki semangat dan kemandirian tinggi. Peran mereka juga penting dalam mengolah sayur dan buah hasil panen agar memiliki nilai jual lebih tinggi, sehingga petani bisa memperoleh keuntungan lebih dari hasil pertanian.
"Kita tahu emak-emak ini sangat semangat, sangat getol, semangat, mandiri bahkan pinter menyimpan uang sehingga para petani biasanya bisa untung banyak. Kalaupun nanti ada hasil sayur mayur dan buah-buahan yang lagi turun, emak-emak bisa membantu bagaimana sayur buah tersebut diolah terlebih dahulu sehingga bisa dijual lebih mahal lakunya," ujar Kiagus Firdaus.
Ia juga mengimbau agar para wanita tani menjauhi praktik rentenir dan sistem ijon yang dapat merugikan mereka.
"Sampaikan kepada para petaninya untuk menghindari sistem ijon. Hindari rentenir agar tetap semangat dengan kemandiriannya," tegasnya.
Kiagus Firdaus mengajak jajaran Wanita Tani untuk terus berinovasi dalam mengelola hasil panen, membangun kolaborasi dengan Pemerintah Kota Malang, serta memamerkan produk mereka agar bisa dijual di kafe atau mal.
"Hasilkan produk-produk yang bagus agar bisa bekerja sama dengan Pemkot nanti bisa dipamerkan oleh Pemkot, oleh Disperindag produknya dan diajak pameran. Selain itu, barangnya bisa terjual, dititipkan ke mal, ke restoran, ke kafe-kafe yang bagus. Sehingga nanti punya nilai jual yang lebih bagus dan lebih mahal lagi, serta lebih tinggi lagi," ucap Kiagus Firdaus.
Muscab pertama Wanita Tani HKTI Kota Malang juga dihadiri perwakilan Pemerintah Kota, termasuk Bakesbangpol, serta jajaran HKTI dari Kota Malang, Kota Batu, Kabupaten, dan anggota Wanita Tani.(*)
