KETIK, SURABAYA – Bekerja sesuai hobi menjadi cita-cita yang berhasil diwujudkan oleh Eka Setyowati. Karyanya dalam bidang kerajinan tekstil, kini berhasil mendunia. Pelanggannya berasal dari Turki, India, dan Australia.
Bahkan dalam waktu dekat, karyanya yang dia pasarkan dengan brand Decak Handmade itu akan segera diekspor ke Brunei Darussalam.
Ia menuturkan, semua usahanya itu berawal pada 2019. Saat itu, Eka mulai menekuni hobinya ini menjadi bisnis dengan ulet dan serius. Alhasil ia mulai menerima pesanan hingga akhirnya mendirikan usaha resmi.
"Awalnya saya hanya suka menjahit, kemudian ikut kursus di Jakarta. Setelah itu, saya aktif mengikuti berbagai pelatihan," katanya saat ditemui Ketik di bengkel kerajinan tekstil miliknya di Bendul Merisi, Wonocolo, Surabaya Sabtu, 27 September 2025.
Eka Setyowati merupakan pengusaha UMKM yang bergerak di bidang home decor dan kerajinan tekstil. Dua jenis kerajinan ini dipilih karena menurutnya pada saat mulai merintis, masih sepi.
"Kerajinan home decor berbahan tekstil di Surabaya masih sedikit. Saya melihat peluang cukup besar di situ," terangnya.
Namun lantaran ukurannya yang besar, membuat proses pembuatannya lama dan harga yang relatif tinggi. Alhasil, katanya, minim peminat untuk membeli hasil karyanya.
Tak hilang akal, Eka berusaha untuk terus berinovasi. Hasilnya, ia mulai memproduksi barang-barang lain, seperti taplak meja, hiasan dinding, hingga sovenir tekstil.
Harganya juga disesuaikan. Akhirnya, mulai banyak pembeli yang melirik hasil karyanya.
"Kami menjual mulai Rp45 ribu untuk gantungan kunci, Rp5 juta untuk produk premium, seperti bed cover," jelasnya.
Saat ini yang paling banyak permintaan adalah sarung bantal dan tote bag karena sedang tren.
Banyaknya permintaan konsumen, juga tak lepas dari kreativitasnya. Eka menjual produk-produknya melalui platform digital, seperti e-commerce, media sosial, dan rutin ikut pameran.
Eka melanjutkan, produknya memiliki keunikan tersendiri, yaitu bahan-bahan yang menggunakan kain lokal khas Nusantara, seperti batik, lurik, dan ecoprint.
"Kami ingin menghadirkan nuansa tradisi dalam dekorasi rumah, supaya makin dekat dengan masyarakat," pungkasnya. (*)