Berawal dari Coba-Coba, Petani Punung Pacitan Sukses Panen Padi Organik

26 Oktober 2025 18:22 26 Okt 2025 18:22

Thumbnail Berawal dari Coba-Coba, Petani Punung Pacitan Sukses Panen Padi Organik
Petani asal Desa Gondosari, Kecamatan Punung, Murnianto, berpose bersama pendamping dari Dinas Pertanian usai memantau lahan padi organik di sawahnya, Minggu, 26 Oktober 2025. (Foto: Al Ahmadi/Ketik)

KETIK, PACITAN – Di tengah maraknya penggunaan pupuk kimia, Murnianto, petani asal Desa Gondosari, Kecamatan Punung, memilih jalannya sendiri.

Baginya, pertanian organik bukan sekadar tren, melainkan solusi guna meningkatkan kesejahteraan dan menjaga kelestarian alam.

Anggota Asosiasi Petani Organik Pacitan “Sahabat Bumi” itupun kini menuai hasil dari kerja kerasnya.

Dalam musim tanam Juli hingga Oktober 2025, Murnianto menanam padi varietas IR64 dan berhasil meraih hasil ubinan 4,170 kilogram, yang jika dikonversi menghasilkan provitas sebesar 5,74 ton per hektare.

"Hasil itu saya peroleh tanpa menggunakan pupuk kimia sama sekali," ungkapnya kepada Ketik.com, Minggu, 26 Oktober 2025.

Sebagai gantinya, Murnianto mengandalkan pupuk organik padat dan cair buatan sendiri dari bahan alami di sekitar desanya.

Diantaranya, dia memanfaatkan ferisa atau fermentasi urin sapi serta jadam sulfur sebagai sumber nutrisi utama tanaman padi.

Foto Petani yang tergabung dalam Asosiasi Petani Organik Pacitan “Sahabat Bumi” asal Desa Gondosari, Kecamatan Punung, menunjukkan hasil panen padi organik varietas IR64, Rabu, 22 Oktober 2025. (Foto: Al Ahmadi/Ketik)Petani yang tergabung dalam Asosiasi Petani Organik Pacitan “Sahabat Bumi” asal Desa Gondosari, Kecamatan Punung, menunjukkan hasil panen padi organik varietas IR64, Rabu, 22 Oktober 2025. (Foto: Al Ahmadi/Ketik)

Kombinasi bahan-bahan alami itu disebut Murnianto terbukti mampu memperbaiki struktur tanah, meningkatkan kesuburan, dan menjaga keseimbangan ekosistem sawah.

“Awalnya saya hanya mencoba di lahan kecil, tapi hasilnya memuaskan. Sekarang saya yakin pertanian organik bisa menjadi masa depan bagi petani,” ujar Murnianto.

Menurutnya, dukungan dari Asosiasi Petani Organik “Sahabat Bumi” dan Dinas Pertanian serta Ketahanan Pangan ( DKPP) Pacitan juga menjadi faktor penting dalam keberhasilan budidaya ini.

"Di dampingi rutin, seperti pelatihan pembuatan pupuk organik, hingga pengawasan di lapangan dilakukan untuk memastikan proses berjalan sesuai prinsip pertanian ramah lingkungan," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura DKPP Kabupaten Pacitan, Agus Rustamto, SP, MM, menyampaikan apresiasinya kepada para petani yang berani beralih ke sistem organik.

"Pertanian organik, selain mengurangi ketergantungan terhadap pupuk dan pestisida kimia yang mahal, juga memberikan nilai tambah ekonomi karena hasil panennya memiliki harga jual lebih tinggi di pasaran,"

Di sisi lain, imbuhnya, sistem ini turut menjaga kelestarian lingkungan dengan memperbaiki kualitas tanah dan air.

“Sebelumnya petani di Kecamatan Ngadirojo juga sudah mulai menerapkan budidaya padi organik. Kami sangat mendukung, karena ini bagian dari upaya menuju kemandirian pangan yang sehat dan berkelanjutan,” tutupnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

padi organik Petani Pacitan Desa Gondosari Kecamatan punung Sahabat Bumi Pertanian Berkelanjutan Dinas Pertanian Pacitan Murnianto hasil panen Pacitan