Bencana Beruntun di Pekan Ketiga Oktober, BNPB Minta Warga Waspada

23 Oktober 2025 23:26 23 Okt 2025 23:26

Thumbnail Bencana Beruntun di Pekan Ketiga Oktober, BNPB Minta Warga Waspada
Tanah longsor melanda Desa Tulungrejo, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar, pada Rabu siang, 22 Oktober 2025, merusak rumah warga, fasilitas umum, dan infrastruktur jalan di sejumlah desa. (Foto: Dok. BPBD Kabupaten Blitar)

KETIK, SURABAYA – Memasuki minggu ketiga bulan Oktober, berbagai bencana melanda sejumlah daerah di Indonesia.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sejumlah kejadian tersebut hingga Kamis, 23 Oktober 2025, pukul 07.00 WIB.

Laporan awal mencatat terjadinya angin kencang disertai hujan deras yang melanda Kabupaten Subang, Jawa Barat, pada Rabu, 22 Oktober 2025 sekitar pukul 10.30 WIB.

Peristiwa yang terjadi di kawasan Jalan Bandung–Subang, Kecamatan Ciater ini mengakibatkan dua korban meninggal dunia.

Menyusul kejadian tersebut, BPBD Kabupaten Subang bersama tim gabungan segera melakukan evakuasi korban, koordinasi, serta pembersihan puing bangunan yang roboh.

Di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, tanah longsor melanda Desa Tulungrejo, Kecamatan Gandusari, pada Rabu, 22 Oktober 2025 sekitar pukul 12.00 WIB.

Bencana tersebut menyebabkan kerusakan pada rumah warga, fasilitas umum, serta infrastruktur jalan di beberapa desa. Satu keluarga terdampak langsung dan tiga orang dilaporkan luka-luka, sementara satu jalur penghubung antar desa terputus tanpa alternatif.

Di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, banjir luapan terjadi di Desa Warugunung, Kecamatan Pacet, pada Rabu, 22 Oktober 2025 sekitar pukul 12.50 WIB, dan sempat menyeret seorang pengendara motor. Beruntung, tim BPBD berhasil mengevakuasi korban dalam keadaan selamat. Saat ini, banjir di wilayah tersebut telah sepenuhnya surut.

Selain tiga kejadian baru tersebut, BNPB juga memantau perkembangan empat kejadian sebelumnya yang kini diperbarui kondisinya.

BNPB turut memantau perkembangan empat bencana sebelumnya di beberapa wilayah. Di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, angin kencang menyebabkan lima orang luka-luka yang kini telah mendapat perawatan di Puskesmas Batealit.

Selanjutnya, di Kabupaten Aceh Barat, Aceh, banjir berdampak pada 305 KK atau 993 jiwa, menewaskan satu orang dan merusak 305 rumah, sementara debit air sungai masih meningkat akibat hujan yang terus turun.

Di Kabupaten Siak, Riau, banjir menggenangi 1.529 rumah dan 10 hektar lahan perkebunan, menyebabkan 135 jiwa mengungsi; genangan air masih bertahan dan Dinas Kesehatan terus memantau potensi penyakit pascabanjir.

Sementara itu, di Kabupaten Aceh Jaya, Aceh, banjir berdampak pada 1.776 KK dengan satu desa masih terendam air setinggi 30 sampai 60 sentimeter. Pemerintah daerah setempat telah menetapkan status tanggap darurat banjir yang berlaku sejak 20 Oktober hingga 2 November 2025.

Menanggapi meningkatnya bencana akibat cuaca ekstrem di berbagai wilayah, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengingatkan masyarakat agar tetap waspada serta meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, dan pohon tumbang.

“Kesiapsiagaan penting dilakukan agar masyarakat dapat menghadapi potensi ancaman baik dari hidrometeorologi basah maupun kering. Warga yang bermukim di sekitar bantaran sungai disarankan untuk rutin memantau ketinggian air. Jika hujan dengan intensitas tinggi berlangsung lama, segera lakukan evakuasi mandiri, pahami jalur evakuasi yang aman, dan terus mengikuti pembaruan informasi cuaca dari lembaga resmi.” pungkasnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

bpbd Bnpb Mojokerto Angin kencang Hujan deras Longsor banjir Subang Blitar