KETIK, SURABAYA – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jatim mengidentifikasi 27 potensi kerawanan dalam proses pencocokan dan penelitian (Coklit) yang dilakukan Petugas Pemutakhiran Data Pemilih atau pantarlih. Ketua Bawaslu Jatim, A. Warits menjelaskan, identifikasi tersebut sebagai langkah pencegahan.
"Berdasarkan identifikasi tersebut diharapkan partisipasi masyarakat untuk ikut serta dalam mengawal hak pilih untuk mewujudkan daftar Pemilih yang akurat, komprehensif dan mutakhir," katanya, Jumat (28/6/2024).
Dengan identifikasi ini, maka Bawaslu Jatim meminta masyarakat untuk sama-sama mengawal proses coklit. "Hal ini agar tidak adanya terjadi kesalahan dalam coklit," ucap Warits.
Berikut potensi kerawanan sub tahapan pencocokan dan penelitian (Coklit), antara lain:
1. Pantarlih tidak menggunakan atribut yang sudah ditentukan;
2. Pantarlih tidak menguasai wilayah sehingga diwakilkan kepada orang setempat;
3. Pantarlih tidak memasang sticker di rumah Pemilih, namun dititipkan pak RT atau tetangga;
4. Pantarlih yang melakukan Coklit sekaligus menyampaikan hal yang termasuk kampanye, politisasi sara, hoaks dan lain-lain;
5. Pantarlih hanya menempel sticker tetapi tidak melakukan Coklit;
6. Pantarlih melakukan Coklit tidak sesuai dengan Jadwal yang telah ditentukan;
7. Pantarlih dalam melaksanakan Coklit tidak berdasarkan Daftar Pemilih dalam formulir Model A-Daftar Pemilih;
8. Pantarlih tidak mencatat keterangan Pemilih penyandang disabilitas pada kolom ragam disabilitas;
9. Pantarlih tidak memperbaiki data Pemilih yang terdapat kekeliruan;
10. Pantarlih tidak menindaklanjuti rekomendasi Pengawas Pemilu;
11. Pantarlih tidak mencatat Pemilih yang tidak memiliki KTP-el berbentuk fisik
dan/atau digital dengan memberikan keterangan Pemilih tidak memiliki KTP-el;
12. Pantarlih tidak mencoret data Pemilih, yang berdasarkan KTP-el, KK, biodata penduduk, atau IKD, bukan merupakan Pemilih yang beralamat di wilayah kerja Pantarlih;
13. Pantarlih melakukan Coklit tidak secara door to door namun kolektif;
14. Pantarlih tidak mencoret data Pemilih yang tidak memenuhi syarat;
15. Pantarlih tidak mencatat data Pemilih yang memenuhi syarat;
16. Pemilih tidak berkenan ditempeli sticker Coklit;
17. Pemilih meninggal tidak dilengkapi dengan Akta/Surat Kematian;
18. Pemilih yang tinggal di rumah susun atau mess dari perusahaan;
19. Pemilih TNI dan Polri yang purna tugas tidak dilengkapi dengan SK pemberhentian;
20. Pemilih yang belum dilakukan Coklit sampai dengan berakhirnya masa Coklit;
21. Pemilih tidak berada di rumah karena bekerja di luar kota/negeri;
22. Terdapat Pemilih dengan NIK sama, akan tetapi orang berbeda;
23. Alamat Pemilih pada KTP-el tidak sesuai dengan domisili dampak relokasi
bencana;
24. Terdapat Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang tidak mendapatkan surat keterangan dari pihak berwenang;
25. Terdapat pemilih pemula yang belum melakukan perekaman KTP-el;
26. Terdapat Warga Negara Asing (WNA) masuk daftar Pemilih;
27. Sticker sudah ditempel namun tidak ditandatangani. (*)
Bawaslu Jatim Identifikasi 27 Potensi Kerawanan Proses Coklit
28 Juni 2024 08:54 28 Jun 2024 08:54
Trend Terkini
21 Des 2025 15:39
Study Tour SMPN 1 Bantarbolang Tuai Sorotan, Biaya Rp850 Ribu Dinilai Memberatkan dan Tak Transparan
20 Des 2025 14:01
Sikapi Konflik PBNU, PWNU Jabar dan PCNU Serukan Islah Demi Ukhuwah an-Nahdliyah
23 Des 2025 16:44
Usai Viral, Lurah Sidomoyo Sleman Klarifikasi soal Proyek Jogging Track Stadion Forlantas
19 Des 2025 11:15
Lowongan Kerja! Dapur MBG SPPG Gintung Comal Buka Lowongan hingga 25 Desember 2025
21 Des 2025 18:04
Bupati Tulungagung Semprot Kadishub Gara-Gara Traffic Light Acak-acakan: Perbaiki atau Saya Ganti!
Tags:
Pilkada 2024 Pilgub Jatim 2024 KPU Jatim Coklit Pantarlih Jawa timur pilkada serentakBaca Juga:
Kota Surabaya dan Gresik Diprediksi Hujan Ringan Hari Ini! Cek Daerahmu SekarangBaca Juga:
UMK Jatim 2026 Diumumkan! Surabaya Pecah Rekor, Cek Gaji Minimum di Kotamu SekarangBaca Juga:
Ditlantas Polda Jatim Berlakukan Pembatasan Angkutan Barang Selama Puncak Libur NataruBaca Juga:
Wali Kota Madiun Tutup Maxy Gold Madiun, Imbas Kasus Dugaan Pemerkosaan KaryawatiBaca Juga:
Camat Madiun Sampaikan Permohonan Maaf, Pascapembubaran Diskusi Bedah Buku Reset IndonesiaBerita Lainnya oleh Moch Khaesar
24 Oktober 2025 20:01
Bantu Pembangunan Sumber Daya, UWKS Kerja Sama dengan Dua Daerah
22 Oktober 2025 19:30
Banyak Lansia Alami Osteoartritis Lutut, Ini yang dilakukan Dosen FK Unusa
22 Oktober 2025 19:04
Kasus Pesta Seks di Hotel Ngagel Surabaya, Polisi: Bukan Motif Uang tapi Sensasi dan Kesenangan
20 Oktober 2025 06:05
Restoran Indonesia Ini Jadi Solusi Mencari Makanan Halal di Sydney Australia
19 Oktober 2025 12:38
GEGER! 34 Pria Digerebek Pesta Gay di Hotel Surabaya, Siapa Dalangnya?
18 Oktober 2025 22:41
[FOTO] Momen Persija Berpesta di Markas Persebaya
Trend Terkini
21 Des 2025 15:39
Study Tour SMPN 1 Bantarbolang Tuai Sorotan, Biaya Rp850 Ribu Dinilai Memberatkan dan Tak Transparan
20 Des 2025 14:01
Sikapi Konflik PBNU, PWNU Jabar dan PCNU Serukan Islah Demi Ukhuwah an-Nahdliyah
23 Des 2025 16:44
Usai Viral, Lurah Sidomoyo Sleman Klarifikasi soal Proyek Jogging Track Stadion Forlantas
19 Des 2025 11:15
Lowongan Kerja! Dapur MBG SPPG Gintung Comal Buka Lowongan hingga 25 Desember 2025
21 Des 2025 18:04
Bupati Tulungagung Semprot Kadishub Gara-Gara Traffic Light Acak-acakan: Perbaiki atau Saya Ganti!
