KETIK, KEDIRI – Lapas Kelas IIA Kediri terus berinovasi dalam memberikan pembinaan yang bermakna bagi warga binaannya. Kali ini, lembaga tersebut menggandeng CV Anugerah Utami untuk menggelar pelatihan pembuatan sabun ramah lingkungan bagi 20 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
Kegiatan yang sudah berlangsung di Aula Welas Asih Rabu, 8 Oktober 2025 kemarin itu menjadi bagian dari program pembinaan kemandirian yang dirancang agar warga binaan memiliki keterampilan aplikatif sebelum kembali ke masyarakat.
Kepala Seksi Kegiatan Kerja Heru Sulistya menjelaskan, pelatihan ini merupakan wujud komitmen Lapas Kediri dalam membentuk warga binaan yang produktif dan siap berwirausaha.
"Kami ingin mereka memiliki keterampilan yang bisa langsung diterapkan setelah bebas nanti. Tidak hanya untuk mengisi waktu selama menjalani masa hukuman, tetapi juga sebagai modal untuk hidup mandiri," kata Heru saat dikonfirmasi pada Jumat, 10 Oktober 2025.
20 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) saat pelatihan membuat sabun yang berlangsung di Aula Welas Asih Rabu (8/10/2025). (Foto: Lapas Kelas IIA Kediri )
Pelatihan dipandu langsung oleh Sri Utami, Owner CV Anugerah Utami yang secara rinci menjelaskan teknik dasar pembuatan sabun berbahan alami. Prosesnya mencakup pemilihan bahan baku, pencampuran formula, pencetakan, hingga pengemasan produk.
Menurutnya, sabun yang dibuat menggunakan bahan-bahan alami yang aman bagi kulit dan ramah lingkungan, sehingga memiliki potensi tinggi untuk dikembangkan sebagai produk usaha rumahan.
Dalam pelatihan itu, para warga binaan dibagi menjadi beberapa kelompok dan bekerja sama menyelesaikan setiap tahapan pembuatan sabun. Dengan bimbingan intensif, mereka tak hanya belajar teori, tetapi juga praktik langsung hingga menghasilkan produk yang siap pakai.
Heru menambahkan, kegiatan seperti ini bukan hanya meningkatkan keterampilan teknis warga binaan, tetapi juga membantu membangun karakter dan kepercayaan diri mereka.
"Setiap pelatihan adalah langkah kecil menuju perubahan besar. Kami ingin mereka menyadari bahwa kesempatan untuk memperbaiki diri selalu terbuka," tuturnya.
Selain bernilai edukatif, pelatihan ini juga memiliki dampak sosial dan ekonomi. Produk sabun hasil pelatihan dapat dikembangkan menjadi produk bernilai jual, sementara bagi para peserta, kegiatan ini menjadi momentum penting untuk menemukan potensi diri dan membangun semangat kewirausahaan.
Ke depan, Lapas Kediri berencana memperluas kerja sama dengan berbagai pihak untuk menghadirkan pelatihan serupa di bidang lain. Program ini juga merupakan bagian dari 13 Program Akselerasi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, khususnya dalam penguatan pembinaan kemandirian serta peningkatan kualitas sumber daya manusia di lingkungan pemasyarakatan.
"Diharapkan warga binaan tidak hanya menjalani masa pembinaan secara pasif, tetapi juga aktif menyiapkan masa depan yang lebih baik menjadi individu yang produktif, berdaya saing, dan siap berkontribusi kembali kepada masyarakat," ungkap Heru. (*)