KETIK, KEDIRI – PT Kereta Api Indonesia (Persero) melakukan identifikasi potensi bahaya di jalur Talun-Garum untuk mengantisipasi dampak cuaca ekstrem.
Jalur Talun-Garum di Kabupaten Blitar itu mendapatkan perhatian khusus KAI karena merupakan kawasan rentan terdampak bencana hidrometeorologi saat terjadi cuaca ekstrem.
Identifikasi potensi bahaya itu dilakukan KAI Daop 7 Madiun. Petugas KAI melakukan pemeriksaan lintas dengan jalan kaki (walkthrough) di jalur Talun Garum sepanjang 8.284 kilometer.
Pemeriksaan langsung untuk mengetahui kondisi di lapangan itu dipimpin langsung oleh Deputy Vice President Daop 7 Madiun, Mohammad Kahfi.
Dalam kegiatan itu petugas melakukan pemeriksaan berbagai aspek. Mulai dari aspek prasarana, seperti kondisi rel dan bantalan. Kemudian jembatan, saluran air, hingga titik-titik yang dinilai berpotensi menimbulkan gangguan perjalanan.
“Pemeriksaan langsung seperti ini membantu kami mengidentifikasi potensi bahaya sejak dini. Setiap temuan akan segera ditindaklanjuti agar perjalanan kereta api tetap aman, lancar, dan terkendali,” kata Manajer Humas Daop 7 Madiun, Rokhmad Makin Zainul, Minggu, 9 November.
Lewat kegiatan walkthrough, lanjut Zainul menjadi langkah preventif KAI untuk mengetahui kondisi prasarana perkeretaapian dalam keadaan aman sehingga mendukung perjalanan kereta api. Serta menjaga keselamatan kereta api.
“Keselamatan adalah prioritas utama dalam setiap kegiatan operasional KAI. Budaya safety harus terus dibangun dan dilaksanakan di seluruh lini kerja,” imbuhnya.
Zainul menambahkan, kegiatan tersebut juga menjadi sarana koordinasi lintas unit agar seluruh pihak di lapangan memiliki persepsi yang sama dalam menjaga keselamatan dan keandalan jalur.
KAI Daop 7 Madiun berharap kegiatan semacam ini dapat meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bahaya di sepanjang lintasan.
“Mengingat saat ini kondisi cuaca ekstrem, sekaligus memperkuat komitmen perusahaan dalam menjaga keselamatan pelanggan kereta api,” pungkasnya.(*)
