KETIK, SAMPANG – Menjelang Hari Jadi Kabupaten Sampang ke-402 tahun 2025, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang menggelar Festival Desa Wisata 2025 yang dikemas dalam Event Jhuko’ Tonoh dan UMKM Digital. Kegiatan tersebut berlangsung di Pantai Lon Malang, Desa Bira Tengah, Kecamatan Sokobanah. Sabtu, 13 Desember 2025.
Festival ini dihadiri oleh Bupati Sampang H. Slamet Junaidi, Ketua TP PKK Kabupaten Sampang Evi Slamet Junaidi, Sekretaris Daerah (Sekda) Sampang Yuliadi Setiyawan, Direktur SDM dan Umum Perum Bulog RI Prof. Sudarsono Hardjosoekarto, perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Head of Regional Engagement & Sustainability PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk Arief Triastika, jajaran pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD), para camat, serta tokoh masyarakat setempat.
Bupati Sampang H. Slamet Junaidi melalui Sekda Sampang Yuliadi Setiyawan menyampaikan bahwa Festival Desa Wisata Jhuko’ Tonoh merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-402 Kabupaten Sampang tahun 2025.
"Festival Jhuko’ Tonoh ini bukan sekadar ajang perayaan, tetapi juga menjadi bagian dari upaya pemerintah daerah dalam memajukan sektor pariwisata serta mengangkat potensi pesisir dan kearifan lokal Sampang, khususnya Pantai Lon Malang,” ujar Yuliadi Setiyawan dalam sambutannya.
Menurutnya, kawasan pesisir Lon Malang memiliki daya tarik tersendiri, mulai dari hamparan pasir yang luas, panorama alam yang indah, hingga potensi hasil laut yang melimpah. Kondisi tersebut menjadikan Pantai Lon Malang sebagai salah satu aset wisata unggulan di wilayah utara Kabupaten Sampang.
Bupati Sampang H Slamet Junaidi bersama jajaran saat menghadiri pembukaan Festival Jhuko Tonoh di Pantai Lon Malang Sampang. Sabtu, 13 Desember 2025 (Foto : Mat Jusi/Ketik.com)
"Dengan modal strategis ini, pemerintah daerah telah menyiapkan grand design pengembangan sektor perikanan dan wisata pesisir. Salah satunya melalui penyelenggaraan event berkonsep wisata pantai dan kuliner seperti Jhuko ’ Tonoh," jelasnya.
Ia menambahkan, kegiatan ini diharapkan menjadi sistem pendukung bagi nelayan, pelaku UMKM kuliner, pedagang, dan pelaku wisata lainnya, sehingga mampu membangun ekosistem ekonomi yang saling menguatkan.
Lebih lanjut, Yuliadi Setiyawan berharap Festival Jhuko’ Tonoh dapat menjadi ruang bagi UMKM dan pelaku ekonomi lokal untuk meningkatkan pendapatan, memperluas jejaring usaha, serta mempromosikan produk unggulan. Selain itu, kegiatan ini diharapkan mampu mendorong pemerataan kunjungan wisata, khususnya di wilayah utara Kabupaten Sampang, sehingga memberikan dampak ekonomi yang lebih luas bagi masyarakat.
"Semoga Event Jhuko’ Tonoh ini menjadi daya tarik wisata yang berkesan dan berkelanjutan. Inilah wujud komitmen Kabupaten Sampang dalam mengembangkan magnet pariwisata melalui event-event wisata yang unik, khas, dan bernilai ekonomi tinggi," pungkasnya.
Sementara itu, Owner Pantai Lon Malang, Mastuki, mengatakan bahwa Event Jhuko’ Tonoh merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Jadi Kabupaten Sampang ke-402 yang melibatkan berbagai elemen masyarakat, khususnya warga sekitar kawasan wisata, baik pelaku usaha maupun nonusaha, termasuk para nelayan.
"Sebagai bentuk kolaborasi dengan pemerintah daerah, kami menggelar lomba memancing untuk memeriahkan acara. Selain itu, terdapat bazar UMKM yang melibatkan pelaku usaha di sekitar Pantai Lon Malang, sehingga dapat menambah pendapatan mereka," ujarnya.
Ia berharap kegiatan dalam rangka Hari Jadi Kabupaten Sampang ini dapat terus digelar setiap tahun, khususnya di wilayah Pantai Utara (Pantura), sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi dan pariwisata daerah. (*)
