KETIK, GRESIK – Dentuman musik dan gemuruh ribuan warga menggetarkan langit Dusun Ngablak, Desa Kedungrukem, Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik, 18 Oktober 2025 sore.
Sedekah Bumi yang biasanya berlangsung khidmat kali ini berubah jadi pesta rakyat terbesar dengan parade sound horeg ternama dari berbagai daerah.
Enam RT di Dusun Ngablak kompak memeriahkan tradisi tahunan ini dengan menghadirkan sound system kelas atas. Deretan nama-nama besar ikut tampil yaitu RBL Audio (RT 10), Intan Audio (RT 11), Malala Audio (RT 12), RHS Audio (RT 13), SP Audio (RT 14), dan DN Audio (RT 15).
Gunungan sebagai simbul kegiatan sedekah bumi tidak ditinggalkan tetap mengiringi karnaval setiap RT . (Foto: Sutejo,RC/Ketik.com)
RT 12 yang diketuai Dany bahkan tak tanggung-tanggung mendatangkan Malala Audio langsung dari Kediri, sementara beberapa RT lain memilih vendor dari Mojokerto dan Gresik.
Hasilnya? Getaran bass dan sorotan lampu panggung membuat suasana sore berubah jadi lautan kegembiraan. Malam sebelumnya, sesi cek sound sudah jadi tontonan tersendiri.
Bayu Prahaja Hadinata Kepala Desa Kedungrukem didampingi Heri Cahyono Kepala Dusun Ngablak saat memberangkatkan karnaval Sedekah Bumi. (foto: Sutejo,RC/Ketik.com)
Ribuan warga dari berbagai desa di Gresik Selatan berdatangan hingga parkiran motor penuh sesak. Banyak warga yang rela berdiri di pinggir jalan hanya untuk menikmati gebrakan sound horeg yang mengguncang bumi Ngablak.
“Ini bentuk rasa syukur sekaligus hiburan untuk masyarakat yang sudah lama haus akan tontonan seperti ini,” ujar Bayu Prahaja Hadinata, Kepala Desa Kedungrukem, didampingi Heri Cahyono, Kepala Dusun Ngablak, saat melepas karnaval Sedekah Bumi.
Bayu menambahkan, kegiatan Sedekah Bumi merupakan tradisi tahunan warga sebagai wujud syukur atas nikmat Tuhan Yang Maha Esa.
“Kami ingin tradisi ini terus hidup, tapi juga relevan dengan semangat masyarakat masa kini. Hiburan seperti ini menjadi perekat kebersamaan,” tambahnya.
Meski sempat diwarnai kepadatan pengunjung, acara berlangsung aman, tertib, dan penuh sukacita. Sorak sorai warga, dentuman musik, dan warna-warni lampu membuat Dusun Ngablak sore ini benar-benar berdenyut hidup, seolah bumi pun ikut bersedekah bersama warganya. (*)