KETIK, MALANG – Sebanyak 57 Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP) di masing-masing kelurahan di Kota Malang mendapatkan pinjaman dana hingga Rp3 miliar.
Dana tersebut diperoleh dari Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) untuk pemenuhan kebutuhan operasional hingga pengembangan usaha koperasi.
Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat menjelaskan terdapat syarat dan tahapan yang harus dipenuhi. Masing-masing koperasi harus memetakan kebutuhan dan prioritas untuk dapat mengajukan pinjaman tersebut.
"Maksimal Rp3 miliar, kebutuhannya beda-beda mengukur kemampuan, karekteristik tiap kelurahan, potensi usaha yang akan dilakukan. Dari situ akan mengukur kemampuannya, misalnya cukup Rp100 juta atau Rp500 juta segitu yang diajukan," ujar Wahyu, Senin 13 Oktober 2025.
Wahyu meyakini bahwa KKMP tidak akan dapat mandiri tanpa adanya bantuan pendanaan. Setelah mengakses bantuan dana, ia menargetkan KKMP di Kota Malang dapat mulai mengembangkan usaha dalam waktu satu tahun.
"Mereka dilatih untuk mengukur kemampuan, jangan sampai Rp3 miliar (langsung diajukan) semua. Kebutuhan berapa per anggota, dan pengembaliannya bagaimana, nanti diantisipasi dalam pelatihan," lanjutnya.
Pengurus KKMP diharapkan dapat menempatkan kebutuhan infrastruktur sebagai prioritas.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, Eko Sri Yuliadi menjelaskan untuk memanfaatkan pinjaman dana dari Himbara, pengurus dan pengawas KKMP dibekali dengan literasi keuangan.
Eko menegaskan bahwa pinjaman tersebut sepenuhnya berasal dari Himbara, dan bukan dari Pemkot Malang. Namun untuk dapat mengajukan pinjaman, setiap KKMP harus memiliki unit usaha.
"Semua dari perbankan, tidak ada dari dewan. Jadi perbankan langsung sesuai arahan presiden, itu nanti untuk oprasional KKMP. Harus ada unit usaha dulu baru kita ajukan ke perbankan," ujar Eko.
Untuk itu, Pemkot Malang memberikan fasilitas berupa prototype 3 unit usaha yang bekerja sama dengan Pertamina, Bulog, dan Perusahaan Pengisian Air Minum. Dimulai dengan 3 unit yang ada, diharapkan setiap KKMP perlahan dapat menjalankan 7 unit usaha.
"Makanya sekarang prototype dari unit usaha, itu sudah kita lakukan. Salah satunya pengisian air minum, kemudian setelah itu sudah bisa dipahami semua oleh pengurus dan pengawas, nanti kita ajukan masalah pinjamannya di bank," tandas Eko.(*)