KETIK, MALANG – Sebanyak 101 pelukis dari berbagai kota di Pulau Jawa ambil bagian dalam Lomba melukis Hari Bhayangkara ke-79 yang digelar Polres Malang. Kegiatan tersebut diadakan di Lapangan Tenis Mapolres Malang, Sabtu, 19 Juli 2025.
Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Bhayangkara sekaligus bentuk pendekatan humanis Polri dalam hal ini Polres Malang kepada masyarakat.
Peserta datang dari berbagai daerah, tidak hanya dari Malang Raya, namun juga dari Sleman, Yogyakarta, Surabaya, Pekalongan, Lamongan, Mojokerto, Kediri hingga Magelang. Mereka saling unjuk kreativitas melalui lukisan bertema “Polri untuk Masyarakat”.
Kapolres Malang AKBP Danang Setiyo Pambudi Sukarno menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi ajang silaturahmi yang penuh nilai edukatif dan partisipatif.
Ia menekankan bahwa kehadiran Polri tidak hanya dalam aspek penegakan hukum, tetapi juga mampu menjadi ruang kolaborasi dengan masyarakat melalui seni dan budaya.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin menunjukkan bahwa Polri tidak hanya hadir saat masyarakat mengalami masalah, tapi juga hadir di ruang yang lebih inklusif, menyatu lewat seni, kreativitas, dan pesan-pesan positif," ujar Kapolres Malang AKBP Danang Setiyo Pambudi Sukarno dalam sambutannya.
Lebih lanjut ia mengatakan, lomba melukis ini bersifat terbuka tanpa batasan usia atau profesi. Masing-masing peserta diwajibkan menyelesaikan karya di lokasi secara langsung (on the spot) dengan tema yang sudah ditentukan.
"Terima kasih kepada seluruh peserta dari berbagai kota yang sudah hadir dan berpartisipasi. Semoga kegiatan ini menjadi semangat baru dalam memperkuat sinergi antara masyarakat dan Polri," ucapnya.
Subtema yang diangkat kata ia, antara lain Asta Cita Program Pemerintah, pelayanan Polri, kolaborasi dengan masyarakat, hingga aksi nyata polisi di lapangan.
“Pesan yang kami sampaikan melalui tema ini adalah bentuk nyata bahwa polisi hadir, peduli, dan membantu. Harapannya, masyarakat juga bisa melihat sisi humanis dari institusi Polri,” kata Kapolres Malang.
Sebagai informasi, para peserta diberikan fasilitas dasar oleh panitia berupa kanvas ukuran 70x90 cm, cat akrilik lima warna, dan kuas standar. Meski demikian, mereka diperbolehkan membawa alat dan perlengkapan tambahan demi mendukung proses kreatif.
Penilaian dilakukan langsung oleh dewan juri dari kalangan seniman, akademisi, dan Kapolres Malang. Kriteria meliputi kesesuaian tema, orisinalitas, teknik, hingga kekuatan pesan visual.
Dalam lomba ini, panitia menyiapkan total hadiah puluhan juta rupiah. Juara 1 diraih peserta dengan hadiah uang tunai sebesar Rp6 juta, juara 2 sebesar Rp3,75 juta, dan juara 3 memperoleh Rp2,5 juta.
Selain itu, ada tiga karya favorit yang masing-masing mendapatkan Rp500 ribu plus trofi dan piagam.
Kegiatan berlangsung sejak pagi pukul 08.00 WIB hingga sore hari. Setelah seluruh karya diselesaikan dan dinilai, pengumuman pemenang dilakukan pada pukul 15.00 WIB dan penyerahan hadiah dilaksanakan pada malam harinya bersamaan dengan pagelaran wayang kulit. (*)