KETIK, HALMAHERA SELATAN – Usai melakukan kunjungan kerja (Kunker)di beberapa Desa Kecamatan Kayoa, Wakil Bupati (Wabup) Halmahera Selatan Helmi Umar Muchsin meneruskan Kunker ke Desa Posi-Posi Kecamatan Kayoa Selatan Jumat, 11 Juli 2025.
Pertemuan Helmi dengan dengan warga Desa Posi-Posi diawali dengan salat Jumat setelah sebelumnya disambut hangat warga Desa di Pelabuhan Desa Posi-Posi.
Wabup Helmi begitu disanjung dan di banggakan ketika menginjakkan kaki di Desa Posi-Posi yang mayoritas bersuku Bajo.
Sebelum memulai acara Kunker, Helmi menyempatkan diri bertemu keluarga, melihat langsung beberapa keluarga yang sakit, serta menjumpai warga yang sementara berduka.
Di kesempatan itu, Helmi tanpa basa-basi membantu emak-emak yang sibuk menyiapkan penganan untuk acara pembacaan doa untuk warga Desa Posi-Posi yang telah meninggal dunia.
Wabup Helmi mengaduk beras ditengah warga Posi-Posi (Foto: Mursal/Ketik.co.id)
Dalam tatap muka dengan warga Desa Posi-Posi, Wabup Helmi mendengar sejumlah usulan warga yang disampaikan langsung Kepala Desa (Kades) Haris Ahmad.
Hadir dalam acara pertemuan tersebut, Camat Kayoa Selatan Nasarudin Tuanany, BPD dan perangkat Desa, pihak Polsek Kecamatan, dan seluruh warga Desa Posi-Posi.
Sejumlah usulan yang disampaikan Kades Haris di antaranya: usulan pembangunan lapangan sepak bola, air bersih, usulan bantuan perikanan, dan usulan jalan tani.
Sementara Wabup Helmi ketika menyampaikan sambutan menyampaikan salam dari Bupati Halsel Hasan Ali Bassam Kasuba ke warga Posi-Posi.
"Saya menyampaikan salam dari Bupati Bassam ke seluruh warga Desa Posi-Posi. Beliau belum sempat hadir disini karena ada tugas di luar daerah yang harus diselesaikan," ucap Helmi.
Selain itu, Helmi menjelaskan sekaligus mensosialisasikan perihal visi-misi agromaritim yang menjadi prioritas Pemerintahan Bassam-Helmi ke warga Desa Posi-Posi.
Helmi menyebut agromaritim merupakan satu-satunya visi-misi yang baru pernah ada di Provinsi Maluku Utara.
"Tidak ada visi-misi yang seperti ini (Agromaritim) di Maluku Utara. Ini baru ada di Halmahera Selatan," ungkap Helmi.
Menurut Helmi, agromaritim akan dapat terlaksana dengan baik bila pola berfikir, sudut pandang, serta perilaku warga secara segnifikan dapat dirubah.
Namun untuk merubah hal tersebut bagi Helmi merupakan suatu tantangan yang membutuhkan kerja sama antara pemangku kepentingan dengan masyarakat. Meski begitu, Helmi bilang, agromatim terus harus didukung dengan skala jangka panjang tanpa mengabaikan pembangunan di sektor lain.
Dari penjelasannya soal agromatim, Helmi menyeru agar masyarakat tidak menimpakan harapan ke sektor tambang. Ia menjabarkan, sektor tambang tidak dapat diperbaharui seperti sedia kala, lalu menyebut lambat laun akan terkuras habis.
Untuk itu dia meminta agar masyarakat Desa pesisir di pulau Kayoa untuk tetap mengembangkan potensi sesuai karakteristik wilayahnya.
"Industri tambang akan habis, kita harus berharap terhadap kekayaan laut kita. Penerapan agromaritim ini harus berdasarkan kondisi wilayah masing masing," jabarnya.
"Pengetahuan atas dasar pengalaman atau otodidak masih memiliki kerentanan. Yang jelas kita membutuhkan penyediaan dan peningkatan taraf ilmu yang ditular ke masyarakat, hal itu memungkinkan adanya pengetahuan bagi masyarakat untuk mensukseskan agromaritim. Tujuannya untuk pertumbuhan masyarakat dan pendapatan per Kapita warga di Desa masing-masing," tandas Wabup Helmi.