KETIK, SURABAYA – Peristiwa pengusiran hingga merobohkan rumah nenek Elina di Dukuh Kuwukan, Sambikerep, Surabaya kini mendapatkan respons dari Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi
Respons ini disampaikan Eri Cahyadi melalui akun Instagram Pemkot Surabaya, yaitu Bangga Surabaya yang diunggah pada Jumat, 26 Desember 2025 malam.
Di dalam video yang berdurasi 1 menit 25 detik itu, Eri Cahyadi mengatakan segera membentuk tim Anti-Preman yang isinya dari berbagai latar belakang profesi.
"Jadi kalau ada kegiatan yang kemarin viral terkait nenek yang dilakukan oleh ormas di Surabaya ini, makanya kami bentuk satgas Anti-Preman yang di sana itu ada TNI, Polri, dan ada seluruh suku yang ada di Kota Surabaya," katanya.
Lanjut Eri, dirinya memastikan permasalahan ini sudah ditangani oleh kepolisian, yaitu Polda Jawa Timur. Ia sendiri bakal mengawal persoalan ini hingga ke Polda.
"Insyaallah saya akan ke Polda dan agar menjadi atensi agar masalah ini cepat selesai, sehingga ada kepercayaan warga Surabaya dan ada keamanan untuk warga Surabaya kalau sampai seorang nenek itu dilakukan seperti itu," lanjut Eri.
Di dalam video tersebut, mantan Kepala Bappeko Surabaya itu juga berharap seluruh warga jangan terpecah belah karena ada peristiwa seperti ini.
"Kami adalah warga Surabaya, mau suku apapun, semua ada di Surabaya. Maka yang namanya Surabaya tidak mengenal suku, tapi saling menjaga warga," tegasnya.
Maka dari itu, sebagai sesama warga Surabaya, menurut Eri tidak boleh saling membohongi, tidak boleh menipu, dan tidak boleh semena-mena.
"Kalau ada yang seperti itu ayo lawan bareng-bareng, tapi jangan terjadi benturan antar sesama warga Kota Surabaya," tutup video Eri Cahyadi.
Peristiwa memilukan nenek Elina terjadi pada Rabu, 6 Agustus 2025 dan kemudian video yang beredar di media sosial viral. Elina diseret keluar oleh sejumlah orang.
Kemudian usai diusir, beberapa waktu, rumahnya sudah rata dengan tanah beserta barang-barangnya hilang. Peristiwa ini menarik banyak simpati masyarakat dan warganet. (*)
