KETIK, PACITAN – Insiden meninggalnya seorang peternak akibat sapi peliharaannya sendiri yang mengamuk terjadi di Dusun Ngrampal, Desa Worawari, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Pacitan, Senin, 15 Desember 2025.
Korban diketahui bernama Tukiyat, warga setempat yang kehidupannya sehari-hari sebagai peternak sapi.
Ia ditemukan meninggal dunia sekitar pukul 11.00 WIB di depan rumahnya setelah diduga terinjak-injak sapi jantan miliknya.
Menurut keterangan Kepala Dusun Ngrampal, Icuk Sugiarto, peristiwa tersebut baru diketahui warga setelah korban ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa.
“Tidak tahu pasti apa penyebabnya. Warga menemukan korban sudah meninggal terinjak sapinya,” ungkapnya, Senin, 15 Desember 2025.
Icuk menduga sapi tersebut lepas dari tali pengendali sebelum akhirnya mengamuk.
Dalam kondisi itu, korban yang berperawakan kecil diduga berusaha mengamankan sapinya, namun justru menjadi sasaran amukan.
“Kemungkinan sapi tersebut tidak pakai keluh atau tali kendali, hanya di tali lehernya. Sehingga putus dan mengamuk,” jelasnya.
Pun ia menambahkan, bahwa korban selama ini tinggal seorang diri karena belum menikah.
Saat kejadian, tidak ada keluarga maupun tetangga yang berada di rumah.
“Korban hidup sendirian karena belum menikah. Usianya sekitar 50 tahunan. Jadi tidak ada yang tahu waktu kejadian, tetangga terdekat juga tidak di rumah karena ke sawah,” katanya.
Warga kemudian menghubungi aparat kepolisian untuk membantu proses evakuasi korban sekaligus mengamankan sapi yang sempat mengamuk.
Situasi berhasil dikendalikan tanpa menimbulkan korban tambahan.(*)
