KETIK, SURABAYA – Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur (Jatim) berhasil mengidentifikasi 8 jenazah korban ambruknya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo.
Dengan teridentifikasinya 8 jenazah ink, maka hingga Kamis, 9 Oktober 2025 sebanyak 48 korban dari total 67 kantong jenazah telah berhasil dikenali.
"Tim DVI Polda Jatim telah berhasil melaksanakan identifikasi terhadap delapan kantong jenazah, yang terdiri dari delapan individu dengan data antemortem dan postmortem yang cocok,” ujar Kabiddokkes Polda Jatim, Kombes Pol M. Khusnan Marzuki saat di Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya.
Menurut Khusnan, identifikasi dilakukan melalui pencocokan data antemortem (AM) dari keluarga dengan postmortem (PM) korban yang dikumpulkan tim di Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya.
“Prosesnya dilakukan sesuai dengan kaidah DVI internasional. Kami mengandalkan kombinasi data primer seperti DNA dan gigi, serta data sekunder berupa properti pribadi,” jelasnya.
Khusnan menambahkan bahwa hasil identifikasi ini menunjukkan kerja keras tim DVI gabungan yang terdiri dari Dokkes Polda Jatim, Bidang DVI Mabes Polri, serta tenaga forensik dari berbagai instansi.
“Sampai hari ini, total sudah 48 korban berhasil kami identifikasi dari 67 kantong jenazah yang diterima,” tegasnya.
Meski demikian, proses identifikasi belum berhenti. Tim DVI masih terus melakukan pendalaman terhadap sejumlah sampel DNA yang dikirim ke laboratorium Mabes Polri di Jakarta.
“Proses DVI masih berjalan. Kami masih menunggu hasil uji DNA lanjutan dan pendalaman data antemortem serta postmortem lainnya,” katanya.
Khusnan memastikan bahwa seluruh jenazah yang berhasil diidentifikasi segera diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan dengan layak. “Setelah hasil identifikasi dinyatakan cocok, kami langsung melakukan serah terima jenazah kepada keluarga,” katanya.
Khusnan meminta masyarakat, terutama keluarga korban yang belum mendapatkan kabar, untuk tetap bersabar. “Kami memahami kondisi para keluarga korban. Tim terus bekerja siang dan malam dengan prinsip kehati-hatian agar tidak ada kesalahan dalam proses identifikasi,” pungkasnya.
Delapan korban yang teridentifikasi pada hari ini masing-masing adalah:
- Mochamad Adam Fidiansyah (12), asal Masangan Kulon, Sukodono, Sidoarjo.
- Muhammad Raihan Jamil (14), asal Krembangan Jaya Selatan, Surabaya.
- Mohammad Abdul Rohman Nafis (15), asal Pulungan, Sedati, Sidoarjo.
- M. Ghifari Chasbi (15), asal Tamansari, Wonorejo, Pasuruan.
- Moh Toni Afandi (14), asal Sidotopo Jaya, Semampir, Surabaya.
- Ach. Ramzi Fariki (15), asal Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat.
- Abdullah As Syaid (16), asal Modung, Bangkalan, Madura.
- Arif Afandi (15), asal Wonorejo, Tegalsari, Surabaya.(*)