KETIK, SURABAYA – PT Terminal Teluk Lamong (TTL) luncurkan konsep Berthing Priority untuk mengoptimalkan pengaturan jadwal sandar kapal curah kering di dermaga TTL. Konsep ini mengacu pada jadwal booking yang diajukan oleh cargo owner sebelum atau setelah kapal berangkat dari Port of Loading.
"Berthing Priority memberikan kepastian waktu sandar kapal dan dapat mengurangi risiko denda demurrage yang ditanggung oleh pelayaran atau cargo owner," ucap Direktur Utama PT Terminal Teluk Lamong, David Pandapotan Sirait, Minggu, 6 Juli 2025.
Konsep ini juga dapat mendorong perencanaan kedatangan kapal yang akan sandar untuk proses bongkar muat sehingga dapat dilakukan secara optimal. "Jadi berpeluang mendapatkan despatch sebagai insentif atas efisiensi waktu," ucap David.
David menjelaskan langkah ini untuk menciptakan ekosistem logistik yang lebih transparan. "Dengan adanya keterbukaan informasi dalam perencanaan tambat kapal merupakan kunci dalam membangun kepercayaan dan efisiensi layanan. Konsep Berthing Priority menjadi salah satu inovasi untuk mewujudkan hal tersebut," ujarnya.
Kepala KSOP Utama Tanjung Perak, Agustinus Maun, turut menyambut positif program Berthing Priority. Sehingga membangun ekosistem logistik yang efisien dan efektif.
"Kita sudah memiliki TBS (Terminal Booking System), Berthing Priority, dan mewajibkan semua pelabuhan memiliki Bussiness Continuity Plan (BCP) agar operasional pelabuhan dapat terus berjalan lancer," jelasnya.
Dengan sistem baru ini, TTL terus melakukan sosialisasi inovasi baru yang diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi seluruh ekosistem pelabuhan, tidak hanya di Tanjung Perak, tetapi juga sebagai rujukan bagi pelabuhan lainnya di Indonesia.
"Sehingga kami yakin bisa membangun ekosistem logistik lebih baik lagi," pungkasnya. (*)