Terkuat dalam Sejarah, Badai Melissa Hantam Jamaika hingga Kuba: 34 Orang Tewas

31 Oktober 2025 10:15 31 Okt 2025 10:15

Thumbnail Terkuat dalam Sejarah, Badai Melissa Hantam Jamaika hingga Kuba: 34 Orang Tewas
Ilustrasi Badai. (Foto: Freepik)

KETIK, SURABAYA – Sedikitnya 34 orang tewas akibat Badai Melissa yang melanda Jamaika, Haiti, dan Kuba.

Meskipun kekuatannya menurun dari kategori lima menjadi kategori dua, badai ini kembali menguat saat menerjang Bahama pada Kamis, 30 Oktober 2025, dan diperkirakan akan mencapai daratan Bermuda dalam waktu dekat.

Melissa menjadi salah satu badai terkuat yang pernah melanda kawasan Karibia dalam sejarah modern, dengan kecepatan angin mencapai 288 km/jam (185 mph) pada puncaknya.

National Hurricane Center (NHC) melaporkan kecepatan angin mencapai 165 km/jam pada Kamis pukul 7 malam waktu setempat, serta memperingatkan potensi banjir pesisir saat badai bergerak ke arah timur laut.

Pihak berwenang Bahama telah mencabut peringatan badai untuk pulau-pulau tengah dan selatan, serta untuk Turks dan Caicos. 

Namun, Menteri Negara Penanggulangan Risiko Bencana, Leon Lundy, tetap mengimbau warga agar waspada.

“Bahkan badai yang melemah pun masih berpotensi menimbulkan kerusakan parah,” ujarnya.

Hampir 1.500 orang telah dievakuasi dari wilayah rawan, dalam operasi yang disebut pejabat setempat sebagai salah satu evakuasi terbesar dalam sejarah Bahama.

Di seluruh wilayah Karibia, angin kencang Melissa menghancurkan rumah dan bangunan, menumbangkan pohon, serta menyebabkan pemadaman listrik di berbagai daerah.

Di Santiago de Cuba, warga bergotong royong membersihkan jalan yang tertimbun puing.

Presiden Kuba, Miguel Díaz-Canel, mengatakan badai tersebut menimbulkan “kerusakan yang cukup besar,” meski belum ada laporan korban jiwa di negaranya.

Sementara itu di Jamaika, dampak paling parah terjadi di paroki St. Elizabeth, barat daya negara itu. 

Lumpur setinggi lutut dan jembatan yang ambruk membuat kota-kota seperti Black River terisolasi.

Sejumlah bangunan di barat ibu kota Kingston roboh, pepohonan tumbang, dan jalan-jalan tertutup puing. 

Komunikasi di seluruh Jamaika hampir terputus karena jaringan listrik dan seluler padam di sebagian besar wilayah barat daya.

Banyak keluarga tidak dapat menghubungi kerabat mereka di daerah terdampak selama berhari-hari.

Menurut laporan The New York Times, di Black River, seorang warga bahkan harus berjalan sejauh 24 kilometer menuju kantor polisi untuk melaporkan kematian anggota keluarganya.

NHC menyatakan, banjir di Bahama diperkirakan akan mulai surut pada Kamis, namun kondisi di Kuba, Jamaika, dan Hispaniola masih akan tetap berbahaya dalam beberapa hari ke depan.

Tombol Google News

Tags:

Badai Melissa Bencana Amerika Jamaika