KETIK, LEBAK – Taman Selahaur di Kelurahan Cijoro Lebak, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, menjadi sorotan karena ketidakjelasan pengelolaan.
Ketua Karang Taruna Kelurahan Cijoro Lebak, Muhamad Patwa, mengungkapkan bahwa taman terbuka hijau ini sangat penting bagi anak-anak, namun pengelolaannya masih belum jelas.
Patwa mengatakan bahwa Taman Selahaur dibangun oleh Provinsi Banten melalui Dinas Perkim.
"Jadi sebenarnya bingung ketika ngobrol pun. Secara pengelolaan siapa, yang mengelola Taman Selahaur belum ada hingga sekarang," kata Patwa dalam wawancara dengan Ketik.com, Minggu 2 November 2025.
Ia menceritakan, DP3AP2KB Lebak mengklaim Taman Selahaur sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kabupaten Lebak.
Namun, sekarang taman ini berada di bawah Dinas Lingkungan Hidup Lebak, yang tidak memiliki anggaran untuk pemeliharaan.
"Ternyata DLH tidak ada anggarannya untuk pemeliharaan Taman Selahaur," ungkap Patwa.
Lanjut Patwa, dalam pertemuan yang dihadiri oleh Kabag Hukum Setda Lebak dan Dinas Pariwisata, Patwa dan pihak terkait sepakat bahwa Karang Taruna Kelurahan Cijoro Lebak dan Karang Taruna Kelurahan Cijoro Pasir siap mengelola Taman Selahaur.
"Namun, masalahnya adalah tidak ada anggaran untuk pengelolaan,"katanya
Patwa berinisiasi untuk mengkomersialkan Taman Selahaur dengan membuka usaha di sekitar area taman, seperti warung atau menambah fasilitas permainan anak-anak. Namun, dinas terkait tidak mengizinkan.
"Ternyata Taman Selahaur tidak boleh dikomersialkan," kata Patwa.
Patwa mempertanyakan bagaimana Karang Taruna dapat mengelola Taman Selahaur tanpa anggaran yang jelas.
"Kalau cara gitu nyari sumber anggaran dari mana kalau nggak gitu, kan kita buat pengelolaan, pegawai uang dari mana kalau nggak gitu," katanya.
Menurutnya, perlu ada kejelasan pengelolaan Taman Selahaur agar dapat memberikan manfaat bagi masyarakat. (*)
