SPU Kemendes PDT Zainudin Maliki: Desa Rengel Layak Jadi Best Practice Pengembangan Koperasi Desa

19 September 2025 19:40 19 Sep 2025 19:40

Thumbnail SPU Kemendes PDT Zainudin Maliki: Desa Rengel Layak Jadi Best Practice Pengembangan Koperasi Desa
SPU Kemendesa dan PDT) RI, Zainudin Maliki saat berkunjung di Koperasi desa Rengel, Kecamatan Rengel, Tuban,Jawa Timur, 19 September 2025. (Foto: Ahmad Istihar/Ketik)

KETIK, TUBAN – Sekretaris Eksekutif Strategic Policy Unit (SPU) Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendesa dan PDT) RI, Zainudin Maliki, kunjungan kerja di desa Rengel,Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban.

Kunker dalam rangkan dialog ketahanan pangan desa, Zainudin Maliki menyampaikan pandangannya perihal potensi besar yang dimiliki koperasi desa, Jumat 19 September 2025.

Dalam paparan materinya,“Membangun Sinergitas BUMDesa dan Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) dalam Program Ketahanan Pangan desa Menuju Swasembada Pangan.” 

Prof Zainudin menekankan bahwa desa ini memiliki peluang luar biasa dijadikan model best practice dalam pengembangan koperasi yang bisa memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat sekitar.

Ia mencontohkan langkah strategis pemerintah desa Rengel, yang telah berhasil meningkatkan pendapatan desa melalui koperasi desa dengan omzet harian mencapai 5 juta rupiah.

“Pengelolaan yang baik dan inovasi produk ditawarkan, koperasi desa ini memiliki potensi untuk menjadi model yang bisa diterapkan di desa-desa lain di Indonesia,” ungkapnya

Ia menilai sesuai intruksi Presiden No 9 tahun 2025, Permendesa No 10 tahun 2025 mengizinkan dana desa hingga 30% digunakan untuk menutup risiko gagal bayar terhadap pinjaman di Bank Himbara.

Meski begitu, Zainudin mengingatkan bahwa meskipun ada kebijakan ini, pengelolaan koperasi yang baik dan inovatif menjadi kunci utama agar koperasi desa bisa berkembang dengan sehat dan berkelanjutan. 

Menurutnya, konsep digunakan koperasi desa adalah Blue Ocean Strategy atau strategi samudra biru, yang mengedepankan inovasi dan menciptakan produk-produk yang belum ada di pasar. Dengan begitu, koperasi desa tidak perlu bersaing dengan banyak pesaing karena produk dihasilkan memang memiliki nilai tambah yang unik.

Ia mencontohkan, koperasi desa akan mendapatkan akses langsung ke pabrik pupuk dan bahan-bahan pertanian kebutuhan petani, sehingga mereka dapat memperoleh harga yang lebih kompetitif dan distribusi lebih efisien.

“Koperasi desa tidak hanya berfungsi sebagai badan ekonomi, tetapi juga sebagai agen inovasi memberikan solusi atas kebutuhan masyarakat, seperti kebutuhan pupuk yang langsung didistribusikan ke petani tanpa melalui banyak perantara. Itulah sebabnya, saya setuju dengan inisiatif yang dilakukan oleh Kepala Desa Rengel,” kata dia.

Prof. Zainudin juga menyoroti pentingnya keberlanjutan dalam ketahanan pangan nasional. Sehingga, pemerintah perlu lebih fokus pada swasembada pangan untuk memastikan ketahanan negara dalam menghadapi berbagai tantangan global.

“Ketahanan pangan artinya kita masih bergantung pada luar negeri untuk memenuhi kebutuhan pangan kita, sementara swasembada pangan berarti kita bisa mencapainya dari dalam negeri. Inilah yang harus kita usahakan bersama-sama,” tambahnya 

Selain itu, pentingnya kebijakan yang mendukung konversi lahan pertanian agar tidak beralih fungsi menjadi kawasan perumahan atau industri yang justru mempersempit ruang untuk pertanian. Diversifikasi tanaman pangan juga menjadi perhatian penting, agar masyarakat tidak terlalu bergantung pada satu jenis tanaman saja, seperti beras, dan bisa memanfaatkan potensi lokal lainnya.

Zainudin berharap agar seluruh desa di Indonesia dapat mengikuti jejak Desa Rengel dalam mengembangkan koperasi yang inovatif dan berkelanjutan, serta turut mendukung ketahanan pangan nasional demi kemajuan Indonesia.(*)

Tombol Google News

Tags:

Kemendespdt DESA Rengel Pemkabtuban memerintahkan