KETIK, JEMBER – Gunung Raung yang terletak di perbatasan Jember, Bondowoso dan Banyuwangi masih terus erupsi meski belum sampai pada tahap yang tertinggi. Kondisi ini membuat masyarakat yang di sekitar gunung berapi aktif tersebut untuk senantiasa bersiaga mengantisipasi kemungkinan terburuk.
Antisipasi tidak hanya dilakukan oleh pemerintah, tetapi juga oleh tim relawan. Seperti yang dilakukan oleh sekitar 20 emak-emak warga Desa Gunungmalang, Kecamatan Sumberjambe, Kabupaten Jember. Mereka mendapat edukasi tentang kesiapsiagaan bencana erupsi Gunung Raung yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.
Meskipun jaraknya masih puluhan kilometer dari gunung berapi aktif tersebut, desa mereka masuk dalam wilayah yang berpotensi terdampak jika letusan membesar.
Edukasi tersebut dihelat oleh Relawan Baret Rescue NasDem Jember sebagai langkah mitigasi. Menurut koordinator relawan, Sukirno fokus dari kegiatan ini sengaja menyasar para ibu rumah tangga. Tujuannya agar mereka lebih siap menghadapi kemungkinan terburuk.
"Dari kegiatan ini, kami memberikan edukasi dan informasi tentang kondisi erupsi dari Gunung Raung. Mereka para emak-emak itu mendapat informasi hal apa saja yang dilakukan saat erupsi saat ini,” jelas Sukirno, Senin sore, 16 Juni 2025.
Salah satu materi penting yang disampaikan adalah penggunaan masker yang benar. Menurutnya, saat erupsi, penggunaan masker berlapis sangat dianjurkan agar abu vulkanik tidak terhirup.
"Untuk memakai masker itu harus dua lapis, lapisan luar dibasahi. Agar dapat menyaring debu-debu abu vulkanik yang membahayakan organ dalam manusia," papar Sukirno.
Warga juga diimbau untuk menyiapkan Tas Siaga. Yaitu tas berisi kebutuhan darurat jika sewaktu-waktu harus mengungsi. Isinya meliputi pakaian secukupnya, bahan makanan, serta dokumen-dokumen penting.
"Itu harus sudah disiapkan dan diamankan jauh-jauh hari sebagai upaya antisipasi maupun mitigasi bencana. Apalagi kalau erupsi semakin intens," tegas Sukirno.
"Untuk saat ini, warga Desa Gunungmalang tetap diimbau agar menggunakan masker dalam aktivitas harian mereka, sebagai bentuk perlindungan dari paparan abu vulkanik tipis yang mulai terasa di beberapa titik," pungkasnya. (*)