KETIK, HALMAHERA SELATAN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Halmahera Selatan berhasil mencapai realisasi serapan anggaran sebesar 88 persen hingga awal Oktober tahun 2025.
Angka ini menandakan bahwa program-program penanggulangan bencana berjalan lancar, tepat sesuai dengan rencana dan target yang telah dirancang sejak awal tahun.
Menurut Kepala Pelaksana BPBD Halmahera Selatan, Aswin Adam, dana yang terserap ini dialokasikan untuk kegiatan-kegiatan utama yang mendesak.
Beberapa di antaranya meliputi sosialisasi dan pelatihan kesiapsiagaan bencana bagi masyarakat, pemetaan wilayah rawan bencana, penanganan darurat saat bencana terjadi, dukungan operasi pencarian dan pertolongan korban, serta upaya rehabilitasi dan rekonstruksi setelah bencana berlalu.
Langkah-langkah ini bertujuan untuk memperkuat sistem perlindungan di daerah yang sering menghadapi ancaman alam seperti gempa, banjir, atau longsor.
"Kami memastikan seluruh penggunaan anggaran dilakukan secara transparan, efisien, dan sesuai aturan. Fokus kami adalah melindungi masyarakat dari ancaman bencana dan memperkuat kesiapsiagaan di seluruh wilayah," ujar Aswin Adam saat menyampaikan keterangan persnya Jumat 10 Oktober 2025.
BPBD Halmahera Selatan menargetkan penyelesaian semua kegiatan fisik dan administrasi sebelum akhir tahun anggaran 2025.
Meski demikian, Aswin katakan, BPBD tetap menekankan penerapan skala prioritas ketat, mengingat kebijakan efisiensi anggaran dari pemerintah pusat yang mengharuskan pengelolaan dana lebih hemat tanpa mengurangi kualitas layanan.
"Dengan kesiapsiagaan yang lebih baik, diharapkan dampak bencana di Halmahera Selatan bisa diminimalisir, sehingga warga dapat hidup lebih tenang dan tangguh menghadapi risiko alam," pungkas Aswin.