KETIK, MALANG – Pojok Museum Terminal, sebentar lagi akan menghiasi Terminal Arjosari, Kota Malang. Nantinya, sejarah panjang dari Terminal Arjosari itu akan terdokumentasi dan ditampilkan di pintu masuk terminal.
Kepala Terminal Arjosari, Mega Perwira Donowati menjelaskan bahwa inisiatif tersebut akan diresmikan pada 28 Oktober 2025 nanti. Pasalnya selama ini banyak masyarakat yang belum mengetahui gagasan awal pendirian salah satu terminal besar di Kota Malang itu.
"Saya mengamati banyak hal yang belum saya ketahui tentang Terminal Arjosari. Misalnya berdirinya mulai kapan, siapa saja yang pernah menjabat, dan event-event besar apa saja yang pernah ada. Dari situ saya terpikir untuk menggali sejarah Terminal Arjosari,” ujar Mega, Sabtu 27 September 2025.
Menurutnya, penting bagi masyarakat untuk mengetahui sejarah berdirinya Terminal Arjosari. Hal tersebut agar masyarakat dapat lebih mencintai kehadiran terminal.
"Selain itu, museum juga bisa menjadi daya tarik masyarakat, bukan hanya untuk naik bus, tetapi juga mencari wawasan baru. Terminal harus bisa jadi tempat edukasi, bukan lagi dipandang menyeramkan,” katanya.
Sementara itu, Arif Wibisono seorang penulis sejarah dari Kota Malang ikut menginisiasi hadirnya Pojok Museum Terminal. Rencana yang ia usulkan pun disambut baik oleh Kepala Terminal Arjosari.
"Terminal punya perjalanan panjang, sejak 1935 di kawasan Pecinan, lalu pindah ke Sawahan tahun 1955, ke Pattimura pada 1969, hingga 1989 pindah ke Arjosari. Sejarah ini jangan sampai hilang,” ujarnya.
Dalam peresmian tersebut juga disertai dengan peluncuran buku terkait perjalanan terminal di Kota Malang. Museum tersebut akan dilengkapi dengan informasi sejarah, dokumen asli seperti SK Wali Kota, maupun foto-foto bersejarah.
“Terminal bukan tempat angker, tapi tempat mencari ilmu, nafkah, sekaligus mempersatukan transportasi di Jawa Timur. Semoga museum ini jadi acuan menghormati sejarah dan literasi,” pungkasnya. (*)
