KETIK, MALANG – Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Kota Malang menyambut pemimpin baru.
Duet Beny Miftahul Arifin dan Putri Dam’un Nabila sebagai Ketua Umum dan Ketua Koprs PMII Putri (KOPRI) PC PMII Kota Malang ini siap menyalakan semangat kepemimpinan progresif.
Sejak kuliah, Beny aktif di Rayon Perjuangan Ibnu Aqil, Fakultas Humaniora UIN Maulana Malik Ibrahim. Di kepemimpinannya tahun ini, pria asal Trenggalek itu bercita-cita pembenahan internal dan penguatan kaderisasi.
Ia memiliki gagasan besar yakni 'Revitalisasi Malang Kota Kaderisasi' dengan membangun 3 pilar utama yakni efisien, efektif, dan progresif. Gagasan tersebut ia bangun dengan misi dan program kerja segar untuk menunjang potensi para kader.
"Dengan misi pendampingan kader, rekrutmen, sistem kaderisasi, kolaborasi strategis, link and match jenjang karir, dan ambis akademis dicanangkan. Progam unggulan kami ada Hunter Scholarship, dan Youth Movement Leadersship Forum sebagai branding PMII," ujarnya, Senin 17 November 2025.
Program tersebut ia susun bukan tanpa alasan. Saat Beny aktif sebagai pengurus PC PMII Kota Malang pada biro Hubungan Perguruan Tinggi, maupun biro Pendidikan Pengembangan Akademik dan Profesi, ia sempat resah dengan menurunnya semangat pengkaderan di badan PMII.
Menurutnya, dibutuhkan penataan ulang sistem pengkaderan yang lebih modern, relevan, dan berkelanjutan. Agar lebih diminati, PMII harus menjadi ruang yang memberi dampak intelektual dan sosial bagi kader maupun masyarakat.
"Untuk itu, hal yang difikirkan adalah fokus pada Kader, Mangkader, dan Pengkaderan. Dengan harapan muncul kemasifan dalam struktur PMII mulai tatanan bawah sampai ke atas. Dari Rayon sampai Cabang, kader memperoleh kebermanfaatan organisasi," tegasnya.
Selaras dengan Beny, Putri Dam'un Nabila juga membawa visi besar dalam perjuangan gerakan perempuan. Kader dari Komisariat Brawijaya, Universitas Brawijaya itu ingin menjadikan KOPRI PC PMII Kota Malang sebagai pusat pemberdayaan kader perempuan.
Menurutnya, KOPRI harus berbenah dan menjadi organisasi yang sinergis, inklusif, kompetitif, adaptif, dan progresif. Penting untuk menguatkan kaderisasi perempuan PMII melalui program yang terstruktur dan berkelanjutan.
"Kami berupaya mewujudkan lingkungan organisasi yang inklusif dengan membuka ruang partisipasi seluas-luasnya bagi seluruh kader perempuan secara setara dan berkeadilan," tegasnya.
Menurutnya, perempuan harus terus dipacu untuk berani menunjukkan kapasitasnya. Perempuan juga memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin dengan kebijakan yang responsif.
"Fokus program gerakan ke depan adalah pendampingan kaderisasi, pembentukan kader perempuan yang mampu menjadi pemimpin, serta mendorong responsivitas terhadap isu-isu strategis yang ada di sekitar," ujarnya.
Tak hanya itu, ia juga ingin membangun sinergi dengan lembaga perempuan dan mengembangkan program yang adaptif terhadap perkembangan isu-isu perempuan agar relevansi gerakan tetap terjaga. Hal tersebut dapat direalisasikan salah satunya dengan penguatan riset, advokasi kebijakan agar berdampak bagi masyarakat.
"Saya berharap Kopri PC PMII Kota Malang mampu mencetak kader perempuan yang progresif serta berdaya saing. Kita ingin nantinya perempuan menjadi aktor perubahan di berbagai lini sektor," tutupnya. (*)
