KETIK, SURABAYA – Aksi demonstrasi di beberapa titik di Surabaya dalam beberapa hari terakhir mengalami peningkatan, bahkan beberapa di antaranya berujung pada tindakan anarkis dan penjarahan. Kondisi ini sempat membuat pasokan kebutuhan pokok masyarakat, termasuk Bahan Bakar Minyak (BBM), tersendat.
Merespons itu, Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus memastikan stok BBM di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah Surabaya aman dan stabil. Hal ini disampaikan oleh Area Manager Communication & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi, pada Senin, 1 September 2025.
"Energi adalah kebutuhan mendasar masyarakat. Karena itu kami berupaya maksimal menjaga agar distribusi berjalan lancar. Namun tentu semua ini membutuhkan dukungan dan partisipasi masyarakat," kata Ahad dalam keterangan resminya.
Untuk menjamin ketersediaan stok, Pertamina juga berkoordinasi dengan aparat keamanan, pemerintah daerah, hingga masyarakat luas. Langkah ini diambil agar layanan publik yang sangat vital ini tidak terhambat.
"SPBU merupakan layanan publik untuk masyarakat. Kami berharap masyarakat bersama-sama menjaga dan mengamankan aset vital ini demi kepentingan bersama," lanjutnya.
Dengan begitu, ia berharap layanan SPBU bisa terus beroperasi tanpa gangguan dan kebutuhan masyarakat terhadap BBM tidak menemukan kendala.
Kendati demikian, Ahad menjelaskan, pihak Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus tetap mempersiapkan segala skema pelayanan penyaluran BBM ke SPBU apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
Pihaknya akan mengalihkan suplai BBM ke SPBU terdekat. Harapannya kebutuhan energi masyarakat tetap terpenuhi.
“Prinsip kami jelas, aspek safety dan security adalah prioritas utama,” jelasnya.
Sebagaimana diketahui stok BBM di Surabaya, khususnya di SPBU yang dikelola oleh swasta mengalami kelangkaan dalam beberapa hari terakhir. Hal ini tampak pada papan yang biasanya menampilkan harga BBM terlihat mati dan SPBU swasta di Surabaya juga tutup. (*)
