KETIK, MALANG – Setelah lama dinanti warga, pemasangan jembatan bailey di Jembatan Sonokembang, Pandanwangi, Kota Malang telah dimulai sejak 3 November 2025.
Pemerintah Kota Malang menegaskan bahwa pemasangan jembatan bailey berasal dari anggaran insidentil DPUPRPKP Kota Malang sebesar Rp350 juta.
Kepala DPUPRPKP Kota Malang, Dandung Djulharjanto membantah informasi yang beredar bahwa pemasangan jembatan membutuhkan anggaran hingga Rp2,5 miliar dari dana Belanja Tidak Terduga (BTT).
"Awalnya kami rencanakan menggunakan BTT, namun karena tidak ada wilayah yang terisolasi total, maka klausul kedaruratannya tidak terpenuhi," ujarnya, Selasa 4 November 2025.
"Untuk itu kami gunakan anggaran insidental di dinas, nilainya sekitar Rp350 juta. Informasi yang beredar bahwa anggaran mencapai Rp2,5 miliar itu tidak benar,” sambungnya.
Anggaran tersebut dialokasikan untuk pengerjaan fondasi, mobilisasi dan perakitan, hingga membongkar jembatan lama yang telah rusak.
Dandung menjelaskan bahwa pemasangan jembatan bailey telah sesuai dengan instruksi dari Wali Kota Malang. Ditargetkan pemasangan jembatan bailey dapat rampung dalam 20 hari.
“Jembatan Bailey dipilih karena konstruksinya kuat dan umum digunakan sebagai jembatan sementara, terutama untuk bentang sungai yang cukup lebar. Pekerjaan diawali dengan pembuatan fondasi atau plendes,” katanya.
Akses darurat berupa jembatan bambu yang dipasang warga pun tetap akan digunakan hingga jembatan bailey terpasang. Setelah itu jembatan darurat tersebut akan dibongkar.
DPUPRPKP Kota Malang juga telah mengusulkan anggaran untuk membangun jembatan permanen sebesar Rp5,3 miliar di tahun 2026.
"Jembatan permanen akan kita bangun baru, bukan diperbaiki. Lebarnya akan ditingkatkan dari 5,5 meter menjadi 7,5 meter dengan tambahan trotoar untuk pejalan kaki di kedua sisi,” jelasnya.(*)
