KETIK, TRENGGALEK – Dewan Pimpinan Daerah Partai Keadilan Sejahterah (PKS) Trenggalek melakukan kegiatan sosial atas bencana banjir yang melenda beberapa wilayah setempat.
Ketua DPD PKS Trenggalek Komarudin mengatakan selain memberikan bantuan berupa ribuan nasi kotak, pihaknya juga ikut membantu membersih sisa-sisa banjir yang ada dipermukiman penduduk.
"Kami bersama teman-teman telah memberikan bantuan berupa nasi kotak dalam jumlah ribuan. Tak terkecuali membantu membersihkan sisa-sisa banjir, " ucapnya, Selasa 20 Mei 2025.
Komarudin menyebut, dalam kegiatan sosial bertajuk 'Pelayanan kepada Rakyat' itu, PKS juga mendirikan dapur umum yang tersebar di beberapa titik.
"Dapur umum tersebut ada di Kelurahan Surondakan, Desa Tugu, Desa Ngadirenggo dan Desa Gandusari," ujarnya.
Ia menuturkan, terdapat satu wilayah yang lokasinya sangat sulit dijangkau, yakni wilayah Bendungan sehingga harus mengirim relawan ke lokasi tersebut.
"Akses jalan tertutup, tapi Alhamdulillah relawan bisa masuk. Ada tiga rumah yang tertimbun reruntuhan, termasuk sapi dan kambing," katanya.
Ia juga akan menyiapkan langkah-langkah pascabanjir semsal terjadi penyakit menular atau penyakit lainnya.
Pihaknya juga berencana berkoordinasi dengan DPP PKS, salah satunya dengan Anggota DPR RI Riyono yang disebutnya siap membantu melalui dana CSR. Mudah-mudahan bisa terealisasi," tuturnya.
Ia juga berharap kepada Pemkab untuk membuat perencanaan penanggulangan banjir secara berkesinambungan. "Jadi jangan hanya pas saat banjir ditanggani. Kalau perlu jadi program prioritas," kata dia.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sebanyak enam orang dinyatakan hilang akibat bencana tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.
Berdasarkan siaran pers diterima dari Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Selasa, 20 Mei 2025, keenam korban jiwa yang masih belum ditemukan akibat tiga rumah tertimbun material longsor.
Keenam korban jiwa yang hilang atas nama Mesinem, Nitin, Tulus, Yatini, Yatemi dan Torik. Kemudian, 30 jiwa terdampak dan 26 jiwa mengungsi ke tempat kerabat.
BNPB melaporkan, hujan dengan intensitas tinggi di wilayah Kabupaten Trenggalek terjadi pada Senin, 19 Mei 2025 hingga mengakibatkan terjadinya tanah longsor.
Peristiwa ini melanda lima kecamatan yaitu Kecamatan Bendungan, Kecamatan Munjungan, Kecamatan Watulimo, Kecamatan Kampak dan Kecamatan Trenggalek. (*)