KETIK, SUMENEP – Rangkaian Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) Institut Kariman Wirayudha (Inkadha) resmi berakhir pada Selasa malam, 23 September 2025. Bertempat di Balai Desa Beraji, Kabupaten Sumenep, acara penutupan dikemas dalam nuansa meriah dengan pentas seni dari mahasiswa baru.
Selain jadi ajang hiburan, malam penutupan juga menjadi bentuk apresiasi atas semangat mahasiswa baru serta kerja keras panitia sejak kegiatan PBAK dimulai pada 22 September lalu.
Dalam sambutannya, Presiden Mahasiswa Inkadha, Lukman Makki, mengingatkan mahasiswa agar tidak hanya sibuk kuliah, lalu pulang. Menurutnya, pengalaman berorganisasi sangat penting untuk melengkapi perjalanan akademik.
“Jangan sampai hanya jadi mahasiswa “kupu-kupu”. Ikuti kegiatan organisasi di kampus, karena pengalaman yang didapat di luar kelas juga tak kalah berharganya,” ucapnya.
Sementara itu, Rektor Inkadha, Zainulloh, M.Pd., menekankan pentingnya mahasiswa memanfaatkan wadah organisasi untuk mengembangkan potensi. Ia menyebut Inkadha memiliki berbagai unit kegiatan, mulai dari UKM Pengembangan Intelektual hingga UKM Rakyat Taresna, yang bisa menjadi ruang eksplorasi diri.
“Mahasiswa harus aktif. Ada banyak UKM di Inkadha yang bisa jadi tempat untuk mengasah minat, bakat, sekaligus menambah pengalaman,” katanya.
Tak lupa, Rektor juga memberi apresiasi kepada panitia yang sukses menghadirkan konsep acara penutupan yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
“Terima kasih untuk panitia yang sudah menyiapkan konsep semeriah ini. Malam ini sungguh luar biasa, dan ini pertama kalinya PBAK ditutup dengan suasana yang begitu berkesan,” ungkapnya.
Penutupan PBAK Inkadha 2025–2026 bukan hanya menandai berakhirnya kegiatan orientasi, tapi juga menjadi awal pembentukan budaya akademik yang berpijak pada nilai religius, humanis, dan nasionalis. Mahasiswa baru diharapkan mampu menggabungkan ilmu, sikap, serta keterampilan dengan semangat kebersamaan, baik di lingkungan kampus maupun dalam kehidupan masyarakat. (*)