KETIK, SURABAYA – Geliat pasar properti di Jawa Timur perlahan mulai tumbuh, setelah sebelumnya lesu lantaran banyak faktor. Hal ini dijelaskan oleh Toni salah satu agen properti.
Ia menjelaskan, peminat properti di Jawa Timur dikatakan mulai memperlihatkan tren positif setelah dihantam Covid.
"Sekarang kami lagi tahap recovery ya, setelah kemarin habis Covid. Recovery ini otomatis kan dengan peningkatan ekonomi, otomatis permintaan properti (tinggi) juga Alhamdulillah gitu kan ya," katanya kepada Ketik.com, Sabtu, 14 Desember 2025.
Geliat pertumbuhan properti, lanjut Toni juga didukung dengan kebijakan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi yang memberikan kucuran dana kepada bank-bank nasional atau Himbara.
"Otomatis itu kan untuk mendorong supaya para masyarakat di Indonesia ini kan bisa untuk kredit. Salah satunya di bidang properti ini juga," lanjutnya.
Terpisah, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengungkapkan peran bank sangat penting untuk mengerek perekonomian.
"Contohnya sektor properti misalnya, bank memberikan pembiayaan. Tentunya, harapan ini akan ada tawaran yang menggugah minat konsumen untuk membeli properti," katanya saat berada di acara pameran beberapa waktu lalu.
Dari sini, lanjutnya, akan banyak perputaran ekonomi dan berdampak pada yang lainnya.
"Dari properti mereka membeli bahan material, mempekerjakan orang, nah inilah perputaran ekonomi yang semakin banyak komponen lokalnya semakin besar juga dampaknya pada perekonomian kita," jelasnya.
Sementara itu berdasarkan keterangan resmi dari Bank Indonesia, pasar properti nasional mulai menunjukkan tanda pemulihan. Hal ini berdasarkan Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia triwulan III 2025.
Dalam laporan tersebut, harga rumah di pasar primer tercatat naik 0,84 persen secara tahunan (yoy). Kenaikan itu sedikit melambat dibanding triwulan sebelumnya yang tumbuh 0,90 persen. Kendati demikian, kabar ini menjadi sinyal stabilitas setelah periode tekanan di sektor properti. (*)
