Nobar Film G30S, Partai Gerindra Tulungagung Terapkan Edukasi Sejarah Tumbuhkan Patriotisme

2 Oktober 2025 05:30 2 Okt 2025 05:30

Thumbnail Nobar Film G30S, Partai Gerindra Tulungagung Terapkan Edukasi Sejarah Tumbuhkan Patriotisme
Ketua DPC Partai Gerindra Tulungagung H. Ahmad Baharudin sarimbit saat Nobar film G30S/PKI. (Foto : Sugeng/ketik)

KETIK, TULUNGAGUNG – Dalam rangka memperingati peristiwa kelam Republik Indonesia yaitu peristiwa Gerakan 30 September 1965, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Kabupaten Tulungagung menggelar nonton bareng (nobar) film sejarah G30S/PKI di Kantor Sekretariat DPC Gerindra Tulungagung, Rabu, 1 Oktober 2025) malam.

Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua DPC H. Ahmad Baharudin, SM beserta ibu, Sekretaris DPC, anggota DPRD fraksi Gerindra, pengurus PAC, kader, serta simpatisan partai yang antusias mengikuti pemutaran film yang mengisahkan tragedi kelam pemberontakan Partai Komunis Indonesia.

Ketua DPC Gerindra Tulungagung, H. Ahmad Baharudin, menyampaikan bahwa pemutaran film ini merupakan agenda tahunan yang bertujuan untuk meningkatkan rasa cinta tanah air dan memperkuat pemahaman sejarah bangsa.

“Film ini diputar agar masyarakat, khususnya generasi muda, tahu bahwa peristiwa G30S/PKI benar-benar terjadi. Ini adalah bagian dari sejarah kelam yang tidak boleh dilupakan,” ujar Baharudin, Rabu (1/10/2025) malam.

Ia menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar tontonan, tetapi bentuk pengajaran politik kebangsaan yang ditekankan oleh Partai Gerindra.

“Kami ingin generasi muda lebih waspada terhadap bahaya laten komunisme. Walaupun bentuknya bisa berubah, ajarannya tetap berbahaya jika masuk ke ruang publik,” ucapnya.

Ahmad Baharudin juga menekankan pentingnya menjaga persatuan bangsa dan ketahanan ideologi di tengah dinamika zaman. 

Menurutnya, pemutaran film ini adalah bentuk komitmen partai dalam menjaga nilai-nilai kebangsaan dan mengingatkan masyarakat akan pentingnya sejarah sebagai pelajaran. 

“Gerindra ingin masyarakat bersatu dan memahami bahwa ideologi yang bertentangan dengan Pancasila tidak boleh diberi ruang. Ini bukan soal setuju atau tidak setuju dengan pemutaran film, tapi soal menjaga dan memahami sejarah serta kewaspadaan nasional,” tambahnya.

Kegiatan nobar ini juga menjadi ruang refleksi dan diskusi bagi para penonton. Selain menyaksikan film, para kader dan simpatisan diajak berdialog tentang pentingnya memahami sejarah secara utuh dan menjadikannya sebagai pijakan dalam membangun masa depan bangsa.

Dengan semangat edukatif dan patriotik, DPC Gerindra Tulungagung berharap kegiatan ini dapat memperkuat kesadaran sejarah dan semangat kebangsaan, khususnya di kalangan generasi muda Tulungagung.(*)

Tombol Google News

Tags:

nobar #dpcgerindratulungagung #ahmadbaharudin